• Beranda
  • Berita
  • Kementerian Pertanian dan FAO Latih Petugas Kesehatan Lintas Sektor untuk Mengantisipasi Wabah Penyakit Menggunakan JOIN Tool Melalui Dukungan USAID

Kementerian Pertanian dan FAO Latih Petugas Kesehatan Lintas Sektor untuk Mengantisipasi Wabah Penyakit Menggunakan JOIN Tool Melalui Dukungan USAID

  • 13 Juli 2024, 14:21 WIB
  • /
  • Dilihat 28 kali
  • /
  • humaspkh

Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), dengan dukungan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), sukses menyelenggarakan pelatihan investigasi terkoordinasi kejadian zoonosis menggunakan Joint Outbreak Investigation (JOIN) tool di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk petugas kesehatan lintas sektor, yaitu kesehatan hewan, kesehatan manusia, dan kesehatan lingkungan/satwa liar) pada 8 sampai 12 Juli 2024. JOIN yang diperkenalkan oleh FAO dengan dukungan USAID ini, bertujuan untuk meningkatkan upaya pengendalian dan mitigasi penyebaran zoonosis dan penyakit menular baru.

Pada tahun 2021, lokakarya One Health Zoonotic Disease Prioritization (OHZDP) yang melibatkan Kementan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dengan dukungan USAID, mengidentifikasi enam penyakit prioritas zoonosis untuk dimitigasi secara kolaboratif di tingkat nasional. Untuk merespons wabah zoonosis ini secara efektif, FAO telah memperkenalkan JOIN, yang mempromosikan pendekatan One Health untuk mengatasi wabah penyakit zoonosis. JOIN adalah alat berbasis Excel yang menghubungkan data epidemiologi dan laboratorium yang berasal dari sektor kesehatan hewan, masyarakat, dan lingkungan.

Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, menyampaikan apresiasi atas inisiatif penggunaan JOIN untukinvestigasi wabah di Indonesia, “JOIN menghubungkan data investigasi wabah lintas kementerian dan lembaga serta investigasi wabah di lapangan. Integrasi ini memungkinkan pengembangan rekomendasi untuk intervensi lebih lanjutmengenai wabah penyakit, dan memfasilitasi advokasi bagi pemerintah daerah dan pusat.” Dia menekankan bahwa pelatihan ini merupakan langkah signifikan menuju penguatan kapasitas Indonesia dalam memitigasi dan merespons wabah penyakit zoonosis melalui pendekatan One Health.

Rajendra Aryal, Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor-Leste, menekankan pentingnya investigasi dan respons wabah yang efektif untuk melindungi kesehatan masyarakat danmencegah wabah di masa depan bagi Indonesia. “JOIN memungkinkan kami mengoordinasikan pengumpulan dan analisis data untuk mengoptimalkan pengelolaan zoonosis terpadu. Kami berharap seluruh peserta pelatihan dari berbagai sektor dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka guna memberikan kontribusi yang signifikan dalam mempersiapkan diri menghadapi wabah di masa depan dan menjaga kesehatan masyarakat,” kata Aryal.

“Amerika Serikat berkomitmen untuk mendukung upayaPemerintah Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, danmerespons ancaman penyakit infeksius emerging,” ujar EnildaMartin, Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia. Pelatihan JOIN adalah contoh baik dari upaya One Health Indonesia untuk menjaga negara dari penyakit-penyakit menular.”

“JOIN cocok untuk berbagai skenario wabah penyakit zoonosis dan non-zoonosis untuk mengintegrasikan data epidemiologi dan laboratorium dari sektor kesehatan hewan, masyarakat, dan lingkungan,” Ihab ElMasry, ahli epidemiologi veteriner dari Kantor Pusat FAO menjelaskan. Peserta dari tingkat nasional dan sub-nasional mendapat manfaat dari penerapan panduan rinci mengenai investigasi terkoordinasi berbagai kejadian zoonosis dan mendapatkan pengalaman langsung menggunakan JOIN melalui latihan di lapangan.

FAO Emergency Centre for Transboundary Animal Diseases (ECTAD) di Kantor Regional Asia dan Pasifik (RAP) juga ikut membantu memfasilitasi pelatihan tersebut. Yin Myo Aye, Spesialis One Health Regional di FAO ECTAD RAP, menekankan bahwa investigasi wabah bersama ini akan memanfaatkan kolaborasi dan implementasi One Health yang ada di Indonesia, selaras dengan inisiatif One Health global dari One Health Joint Plan of Action dan Panduan Tripartit Zoonosis.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset