• Beranda
  • Berita
  • Sumatera Barat Kembangkan Industri Peternakan Sapi Potong Melalui Tri Arga Model

Sumatera Barat Kembangkan Industri Peternakan Sapi Potong Melalui Tri Arga Model

  • 20 Mei 2016, 16:27 WIB
  • /
  • Dilihat 3756 kali
 

“Program Model Klaster Tri Arga ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani ternak sapi potong di Sumatera Barat,” Ungkap Irwan Prayitno dalam acara launching tersebut.

Hadir dalam kesempatan tersebut, yakni Bupati 50 Kota, Walikota Payakumbuh, Kadis peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sumatera Barat, Kadis Pertanian Prov. Sumatera Barat, Kadis Koperasi UKM Prov. Sumatera Barat, Perwakilan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Bank Nagari, Bank BRI, Asuransi Jasindo, dan Ketua Kelompok Koperasi Sehati Mandiri.

Gubernur Irwan Prayitno juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menetapkan lima daerah kabupaten dan Kota untuk dijadikan sebagai sentra penggemukan sapi potong tahun 2016. Kelima daerah itu terdiri dari Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh.

“Saat ini jumlah populasi sapi potong di Sumbar baru 800 ribu ekor, sementara potensi Sumbar seharusnya bisa menampung 2 juta ekor, karena itu  kesempatan untuk memajukan peternakan sapi potong sangat baik, dimana pakan tersedia juga banyak”, ungkap Irwan Prayitno.

Dalam rangka mendukung kelancaran dan kesuksesan program pengembangan ternak sapi potong di Provinsi Sumatera Barat, pemerintah juga telah menyiapkan 12 unit Rumah Pemotongan Hewan (RPH) bersertifikat halal. RPH yang berlokasi di beberapa daerah di Sumatera Barat ini juga menyiapkan tempat penampungan sementara bagi ternak sapi dari para peternak yang akan dipotong di RPH tersebut. Selain itu, untuk membantu kelancaran distribusi daging sapi dari peternak yang selama mengalami kendala dalam distribusi dan penjualan, maka Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan bantuan berupa mobil pengangkut daging.

Irwan Prayitno juga menyebutkan bahwa untuk kelancaran upaya pengembangan sapi potong dimaksud, Pemerintah Provinsi berkolaborasi dengan pihak Perbankan dan Asuransi, seperti: PT. Bank Nagari, PT. Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) dan PT. Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Sumbar. Diantara tiga lembaga tersebut, PT. Bank Nagari sudah menyatakan kesiapannya untuk menyediakan dana sebesar Rp.100 Miliar.

“Dana tersebut nantinya akan disalurkan kepada para peternak sapi dengan sistem pinjaman (kredit) tanpa agunan. Keuntungan yang diperoleh nantinya juga menggunakan sistem bagi hasil, 70 persen untuk peternak dan 30 persen untuk pemodal (pemberi kredit),” ucapnya.

“Diharapkan dengan program ini, pendapatan para petani peternak sapi akan meningkat, sehingga peternak sapi potong tidak ragu lagi dalam menjalankan usahanya karena program asuransi ini untuk melindungti peternak dari resiko kerugian” tambahnya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi dalam kesempatan itu mengatakan, klaster penggemukan sapi potong yang disebut Tri Arga Model merupakan filosofi dari tiga gunung di Sumbar. Tiga Gunung tersebut merupakan daerah-daerah yang sangat berpotensi untuk penggemukan sapi.

“Kita mengembangkan peternakan sapi potong di daerah tiga gunung, yakni Gunung Sago, Marapi dan Singgalang. Daerah pengembangan itu Agam, Bukittinggi, Limapuluh Kota, Kota Padang Panjang, Payakumbuh, dan Tanah Datar,” ujarnya.

Setelah acara launching Tri Arga Model, pada hari itu juga Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga meresmikan Rumah Kemasan dan Promosi Dangung – Dangung.

Gubernur Irwan Prayitno dalam kesempatan itu menyampaikan, Rumah Kemasan dan Promosi ini akan dijadikan model percontohan bagi daerah-daerah dalam menumbuhkan kreatifitas masyarakat UKM terutama dalam menciptakan kemasan dan promosi yang baik dalam meningkatkan nilai tambah masyarakat.

Gubernur Sumatera Barat ini juga menghimbau kepada Dinas Peternakan agar menyiapkan aturan terhadap keberadaan Rumah Kemasan dan Promosi tersebut, sehingga keberadaan fasilitas ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan  berjalan dengan lancar, serta tepat sasaran sebagaimana yang diharapkan.

“Kita menyadari produktifitas masyarakat tidak akan dapat berkembang dengan baik, jika tidak difasilitasi terutama dalam pengembangan kemasan produksi untuk mendapat hasil dan nilai tambah yang lebih baik”, ujarnya.

“Limapuluh Kota merupakan daerah produksi rendang dan makanan lainnya, namun karena kurangnya fasiltas, maka produksi masyarakat daerah ini di jual di Kota Payakumbuh dan Kota Bukittinggi” jelas Irwan Prayitno. “Kita berharap dengan adanya Rumah Kemasan dan Promosi masyarakat Limapuluh Kota ini, maka dapat mendukung untuk pertumbuhan perekonomian masyarakat, karena uang dapat beredar di daerah ini,” ungkap Gubernur Sumbar tersebut.

 

(Aryani Gumelar, S.Sos, MM, Dedeh Kurniasih, Yuliana Susanti, S.Pt., M.Si – Humas Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan)

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset