Kementan dan FAO Percepat Penyiapan Proposal Project GEP-8 mendukung Program Strategis Nasional
- 28 Oktober 2024, 06:10 WIB
- /
- Dilihat 227 kali
- /
- humaspkh
Jakarta, 25 Oktober 2024 – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), mempercepat persiapan program kolaborasi bersama Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) dalam inisiatif Global Environment Facility (GEF-8) untuk Food Systems Integrated Programme.
Program yang bertajuk Sustainable Livestock Production to Support Resilient Food Systems, Environment, and Rural Livelihoods in Indonesia ini memiliki tujuan untuk memperkuat subsektor peternakan berkelanjutan di Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menegaskan bahwa program GEF-8 yang dimulai 2026 akan mendukung program prioritas nasional Ditjen PKH, serta sejalan dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
“Kami berharap proses perancangan, penentuan tujuan, sasaran, serta alokasi anggaran dapat segera diselesaikan, sehingga kegiatan ini nantinya dapat memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat dan ketahanan pangan nasional,” ungkap Dirjen PKH.
Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementan, Ade Candra mengungkapkan bahwa program GEF-8 mengusung pendekatan kolaboratif, dengan melibatkan lembaga-lembaga strategis seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Kehutanan.
Kementan akan bertindak sebagai pemimpin program ini, dengan Ditjen PKH sebagai pelaksana utama. Program ini diharapkan dapat mendukung percepatan penyediaan produk peternakan bergizi, terutama daging, susu, dan telur, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia.
Rencana implementasi program ini akan fokus pada tiga wilayah prioritas, yaitu Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kalimantan Timur. Program ini diharapkan dapat menjadi bagian dari Program Strategi Nasional (PSN) melalui upaya swasembada pangan berbasis peternakan yang rendah emisi.
Penyusunan proposal program difasilitasi oleh Konsultan Internasional FAO, Adrian Barrance, yang bekerja sama dengan Tim Project Preparation Grant (PPG) GEF-8. Hingga saat ini, tim penyusun proposal terus melakukan perumusan arah dan langkah-langkah strategis yang lebih jelas dan terukur.
Melalui program GEF-8, peternakan rendah emisi dan berkelanjutan akan diterapkan sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan prioritas nasional Ditjen PKH dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.