• Beranda
  • Berita
  • Kementan Gandeng KADIN, Akan Perkuat Dukungan Pembiayaan Bagi Peternak dan Industri Persusuan

Kementan Gandeng KADIN, Akan Perkuat Dukungan Pembiayaan Bagi Peternak dan Industri Persusuan

  • 25 Februari 2025, 07:56 WIB
  • /
  • Dilihat 398 kali
  • /
  • humaspkh

Bandung Barat - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) terus berupaya memperkuat industri peternakan sapi perah dan sektor susu nasional melalui berbagai inisiatif investasi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi susu segar dalam negeri, mengurangi ketergantungan impor, serta menciptakan ekosistem bisnis yang lebih berkelanjutan bagi peternak lokal.

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tri Melasari, menyatakan bahwa kerja sama dengan KADIN menjadi langkah strategis dalam mempercepat pengembangan industri sapi perah dari hulu hingga hilir, terutama bagi peternak rakyat.

"Kami terus mendorong investasi di subsektor peternakan sapi perah agar Indonesia bisa mencapai swasembada susu. Dengan adanya dukungan dari KADIN, kami berharap investasi di bidang ini semakin meningkat, baik dari sisi populasi ternak maupun penguatan industri pengolahan susu," ujar Tri Melasari dalam pendampingan kunjungan kerja komisi IV DPR RI di Bandung, Selasa (25/02/2025).

Tri Melasari katakan, Pemerintah juga terus memberikan perhatian khusus kepada para peternak rakyat atas adanya keluhan tentang berkurangnya produksi susu sapi yang disebabkan oleh Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Kelompok Ternak Sapi Perah yang berada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

"Kami selaku perwakilan dari Kementerian Pertanian saat ini terus berupaya melakukan pendampingan kepada peternak agar mereka dapat memperoleh sapi yang berkualitas sehingga produksi susu bisa meningkat kembali. Oleh karena itu, diperlukan kemudahan akses dalam pembiayaan untuk memulihkan industri sapi perah, terutama bagi peternak yang ingin menambah populasi sapinya setelah terdampak wabah PMK," tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa banyak peternak yang ingin memperluas skala usahanya, namun terkendala permodalan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong adanya skema pembiayaan khusus bagi peternak sapi perah, baik melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun insentif investasi dari sektor swasta, salah satunya dapat difasilitasi melalui KADIN.

"Kami berupaya memberikan akses yang lebih luas bagi peternak agar mereka bisa mendapatkan pendanaan dengan bunga rendah dan persyaratan yang lebih mudah. Ini penting agar industri sapi perah bisa kembali bangkit dan produktivitas susu dalam negeri meningkat," ungkapnya.

Ketua Perencanaan Investasi KADIN Indonesia, Reza V. Maspaitella menyampaikan, KADIN memiliki program unggulan yang tengah digalakkan, yakni Focus Social Investment, merupakan salah satu program didalam program pemberdayaan masyarakat yang berbasis komunitas (community based enterpreneurship), yang dirancang untuk mendorong investasi berkelanjutan dalam berbagai sektor strategis, termasuk ketahanan pangan dan peternakan sapi perah. Ia juga sampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Danantara terkait adanya alokasi khusus pembiayaan untuk investasi ketahanan pangan yang diarahkan pada importasi bibit sapi perah dan pengembangannya dari hulu hingga hilir yang berbasis pada pemberdayaan peternak dengan biaya administrasi maksimal 3%.

“Kata kuncinya adalah bagaimana menambah ekosistem dari sektor (ekonomi) sapi perah, sehingga hulu hilirnya bisa kita koneksikan, dan para peternak akan lebih mudah mengakses permodalan untuk meningkatkan skala usaha mereka tanpa terbebani oleh bunga yang tinggi,”ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto, menegaskan bahwa pemerintah harus memastikan akses pembiayaan dengan skema pembiayaan murah bagi para peternak sapi perah, khususnya di Bandung Barat, yang merupakan salah satu sentra utama produksi susu segar di Indonesia. Menurutnya, salah satu kendala utama yang dihadapi peternak adalah terbatasnya modal untuk menambah populasi sapi dan meningkatkan kualitas produksi susu. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih proaktif dalam memastikan pembiayaan murah dan mudah diakses.

"Kami mendorong agar peternak sapi perah, terutama yang berada di Bandung Barat, dapat lebih mudah mengakses pembiayaan dengan bunga rendah dan skema yang lebih fleksibel. Ini penting untuk membantu mereka meningkatkan populasi sapi perah dan produksinya terutama pasca terdampak PMK," pungkasnya.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset