Domba Batur, Asli Banjarnegara

  • 02 Oktober 2015, 11:09 WIB
  • /
  • Dilihat 2874 kali

Sebagai salah satu domba asli kebanggaan masyarakat Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah domba batur acap kali diikutsertakan dalam kontes ternak. Tak terkecuali Mustofa, peternak domba batur, asal Desa Pejawaran, Kecamatan Pejawaran yang juga Ketua Kelompok Ternak Kendil Makmur, beberapa kali mengikutsertakan dombanya dalam ajang kontes. Peternak yang menggeluti usaha ternak sejak 4 tahun terakhir, dan sekarang memelihara sedikitnya 20 ekor ini menuturkan, keikutsertaan dalam kontes ternak menjadi salah satu sarana untuk mempromosikan dan menjaga plasma nutfah domba batur di Banjarnegara.

Berbincang dengan TROBOS Livestock via telepon, Mustofa mengatakan, potensi pengembangan domba batur sangat besar karena harganya yang cukup tinggi di kalangan pembeli. Dia mencontohkan, domba batur yang terbilang “bagus” dengan kriteria bulu hingga menutupi mukabisa dihargai Rp 6 juta per ekornya. “Sedangkan yang berjenis campuran seperti texel dihargai sekitar Rp 3 juta per ekor,” ujarnya

Mustofa menjelaskan lebih rigid, untuk domba pedaging umur 14 bulan dengan ukuran 80 kg dihargai Rp 3,5 juta per ekor. “Dan untuk domba yang lebih super, umur 3 bulan harganya bisa Rp 5 juta per ekor. Super ini dalam artian asli atau bentuknya beda, yakni murni domba batur, tidak campuran. Bahkan ada yang menang kontes dengan berat 1,5 kuintal umur 2 tahun dihargai hingga Rp 50 juta,” terang dia.

Kalau ditotalkan, Mustofa memisalkan, peternak yang bisa menjual domba sebanyak 100 ekor berusia kurang lebih 1 tahun, untungnya bisa mencapai Rp 100 juta. “Sudah bisa punya mobil,” guyonnya.

Masih menurut Mustofa, kelompok yang dia pimpin memelihara sekitar 300 ekor domba dengan separuhnya adalah domba batur. Dan sejak 4 tahun lalu memulai usaha ini, kelompoknya sudah berhasil menjual setidaknya 600 ekor domba, baik domba batur maupun campuran.

Mustofa mengatakan, domba batur biasa dimanfaatkan sebagai pedaging. Ia menyebut, permintaan untuk pedaging sudah meluas. Bahkan permintaan dari Jawa Timur bisa mencapai 500-1000 ekor per bulannya.Pasarnya sudah ada langganan yang menampung. Tapi karena belum sanggup memenuhi, permintaan ini biasanya digabung dengan kelompok lain. “Peternak lokal biasanya menjual ke Batur, baru dari sana dijual lagi,” tambahnya seraya berujar arah pasar daging ini, dari Jawa Timur sudah menyentuh Malaysia.

Selain daging, yang dapat dimanfaatkan dari domba batur adalah bulunya yang dapat digunakan untuk membuat kasur. Soal ini, Mustofa punya harapan adanya alat pengolahan bulu domba yang lebih canggih. Ia menambahkan, kelompoknya juga mengolah kotoran domba menjadi kompos.

Sumber : https://www.trobos.com/detail_berita.php?sid=6559&sir=8

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset