Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Logo

Kembangkan Teknologi Genomik, Kementan Kejar Peningkatan Produksi Ternak

03/08/2025 20:06:00 Pradi 202

Jakarta — Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan komitmennya untuk mendorong pemanfaatan teknologi genomik dari hewan sebagai bagian dari strategi nasional dalam meningkatkan produksi ternak serta memperkuat ketahanan pangan. Hal ini disampaikan dalam AGI Summit 2025 dengan tema “Genomics Local Impact: Improving Efficiency for Health and Food Security” pada Sabtu (2/7/2025).

Acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk membahas peran nyata genomik dalam menjawab tantangan yang ada. Ketua AGI, Ivan Rizal Sini, menegaskan bahwa teknologi genomik memiliki potensi besar di sektor pertanian, subsektor peternakan, dan keanekaragaman hayati.

“Perkembangan ini akan terus kita dorong untuk akselerasi yang lebih cepat. Dalam konteks ketahanan pangan, khususnya mendukung program Makan Bergizi (MBG), genomik sangat diperlukan untuk intervensi pada level pembibitan sapi perah, guna meningkatkan produksi susu nasional dan mengurangi ketergantungan impor. Kekayaan plasma nutfah Indonesia harus dimanfaatkan secara optimal melalui pendekatan berbasis genomik,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Agung Suganda, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif AGI dan menyatakan kesiapan penuh Kementerian Pertanian dalam mendukung implementasi teknologi genomik dengan penggunaan data genetik (DNA) hewan pada subsektor peternakan.

“Kami siap berkolaborasi, tidak hanya untuk meningkatkan produksi susu dan daging, tetapi juga menjaga kesehatan hewan nasional yang beririsan langsung dengan kesehatan manusia,” ujar Agung.

Ia menambahkan bahwa dengan dukungan proses pemuliaan bibit sapi perah dan sapi pedaging dapat dipercepat dibandingkan metode konvensional yang saat ini sudah diterapkan oleh Kementan. Melalui balai-balai pembibitan milik Kementan, Agung menilai kerja sama strategis dengan AGI dan IPB ini dapat diarahkan untuk mengintegrasikan teknologi secara sistematis dan berkelanjutan.

“Teknologi genomik memungkinkan kita untuk memahami secara mendalam karakter genetik hewan ternak, termasuk sifat-sifat unggul seperti daya tahan terhadap penyakit dan potensi produksi susu atau daging yang tinggi. Sehingga seleksi dan pembibitan ternak bukan sekadar ciri fisik,” lanjut Agung.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan pentingnya penerapan pendekatan One Health, yaitu pendekatan terpadu antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

“Sebagian besar patogen berbahaya berasal dari hewan. Jika kita bisa memahami struktur DNA yang pada dasarnya sama pada manusia, hewan, dan tumbuhan, maka kita bisa membangun sistem kesehatan yang jauh lebih kuat,” ujarnya.

Kementan bertekad untuk menjadikan genomik sebagai bagian integral dari strategi pembangunan peternakan nasional.

Kategori
WA Layanan Ditjen PKH