Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Logo

Kementan Bidik Susu Kerbau, Tapanuli Utara Siap Kembangkan Kerbau Dukung MBG

25/11/2025 09:00:00 Indra 387

Tapanuli Utara —Di tengah deretan kandang kerbau dan hamparan hijauan pakan di kompleks Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Siborongborong, Kementerian Pertanian (Kementan), Wakil Bupati Tapanuli Utara, Deni Parlindungan Lumbantoruan, berjalan menyusuri area pembibitan didampingi Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ramah Saragih. Keduanya datang untuk melihat langsung perkembangan bibit ternak unggul yang menjadi tulang punggung program peternakan daerah, Senin (24/11/2025).

Perwakilan pimpinan balai, Nababan, Drita Sianturi, dan Morina Girsang menyambut rombongan sambil memaparkan capaian dan tantangan yang tengah dihadapi unit pelaksana teknis tersebut. Dalam kunjungan itu, Deni meminta agar balai memberi perhatian lebih besar pada kebutuhan peternak lokal, terutama mereka yang berniat membeli bibit unggul atau mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas.

“Para peternak kita membutuhkan dukungan yang nyata. BPTU-HPT harus memastikan pelayanan yang maksimal, baik untuk pembelian bibit maupun pelatihan,” ujar Deni, yang sesekali berhenti memperhatikan kerbau perah.

Ia juga mendorong peternak termasuk BUMDes untuk mulai melirik kerbau perah sebagai sumber ekonomi baru. Menurutnya, produksi susu kerbau dapat menjadi satu dari sekian alternatif menu bagi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digagas pemerintah kabupaten.

“Kerbau perah ini punya potensi besar. Kita ingin kelak susu kerbau menjadi bagian dari menu MBG di Tapanuli Utara,” katanya.

Sebagai informasi, BPTU-HPT Siborongborong selama ini menjadi pusat pembibitan babi dan kerbau unggul, sekaligus produsen hijauan pakan ternak. Di beberapa instalasi, balai membina 325 ekor babi dari jenis Landrace, Yorkshire, dan Duroc. Di sisi lain, 291 ekor kerbau perah, lumpur, dan sungai—dipelihara sebagai populasi dasar untuk pengembangan.

Selain sebagai pusat pembibitan, balai juga membuka layanan pembelian bibit, penyediaan hijauan pakan, pelatihan teknis, hingga program magang dan eduwisata. Kerbau perah di balai itu mampu menghasilkan 5–7 liter susu per hari, dengan total produksi mencapai 9.000 liter.

Namun tidak semua area bisa diakses. Instalasi Babi Bahal Batu untuk sementara ditutup akibat penerapan biosekuriti ketat guna mencegah African Swine Fever (ASF). Setiap pengunjung diwajibkan menjalani masa isolasi tiga hari sebelum diizinkan masuk.

 

Kategori
WA Layanan Ditjen PKH