Kementan Dorong Konsumsi Protein Hewani Lewat Inovasi dan Kolaborasi
Surabaya — Kementerian Pertanian terus memperkuat komitmennya dalam membangun ketahanan pangan nasional, khususnya melalui peningkatan konsumsi protein hewani yang berkualitas. Komitmen tersebut diwujudkan dalam partisipasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) dalam kegiatan bertajuk Sinergi Peternakan Nasional dan Gerakan Sosialisasi Susu, Daging, Telur, dan Ikan (SDTI): Inovasi, Kolaborasi, dan Gizi Anak Indonesia, yang menjadi bagian dari rangkaian Indo Livestock Expo & Forum 2025 di Surabaya.
Kegiatan ini menjadi forum penting bagi penguatan sektor peternakan nasional sekaligus ajang kampanye publik untuk mendorong peningkatan kesadaran konsumsi protein hewani di masyarakat.
“Kami mengapresiasi dan berterima kasih atas penyelenggaraan Indo Livestock Expo & Forum yang diinisiasi oleh PT Napindo. Forum ini tidak hanya menjadi sarana promosi dan pameran, namun juga ruang bertukar informasi dan memperkuat sinergi untuk kemajuan peternakan dan kesehatan hewan nasional,” ujar Sekretaris Ditjen PKH, Tri Melasari, mewakili Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Menurut Tri, tema yang diusung — Inovasi, Kolaborasi, dan Gizi Anak Indonesia — sangat relevan dengan tantangan pembangunan sumber daya manusia saat ini. Ia menegaskan bahwa pemenuhan gizi, khususnya dari protein hewani seperti susu, daging, telur, dan ikan, menjadi faktor kunci dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak Indonesia.
“Ini merupakan isu lintas sektor yang membutuhkan sinergi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, hingga masyarakat. Kementerian Pertanian terus mendorong kebijakan inovatif yang mendukung peningkatan produksi protein hewani, penguatan rantai pasok, pengembangan teknologi, hingga kampanye konsumsi pangan bergizi,” katanya.
Sebagai bentuk konkret dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis, Kementan melalui Ditjen PKH telah menyusun Peta Jalan Percepatan Pemenuhan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN) periode 2025–2035. Peta jalan tersebut menjadi panduan utama dalam memastikan ketersediaan bahan pangan bergizi yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Dalam acara tersebut, Ditjen PKH dan PT Napindo Media Ashatama juga menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai simbol komitmen kerja sama dalam penyebarluasan informasi, inovasi, dan teknologi di bidang peternakan dan kesehatan hewan.
Managing Director PT Napindo, Arya Seta, menyampaikan optimisme atas kemitraan ini. “LoI ini merupakan pondasi bagi kemitraan strategis yang kami harapkan akan membawa dampak signifikan bagi kemajuan industri peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia, melalui peningkatan akses informasi teknologi dan inovasi bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Arya menambahkan bahwa kolaborasi ini tidak hanya menyasar peningkatan kapasitas dalam negeri, tetapi juga diarahkan untuk mendorong investasi dan kerja sama internasional.
“Kami berharap kolaborasi ini akan mendorong investasi dan kerja sama bisnis baik tingkat domestik maupun internasional,” katanya.
Kementerian Pertanian menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci dalam membangun ekosistem peternakan yang sehat, inklusif, dan produktif, sebagai bagian dari langkah strategis menuju kemandirian pangan nasional.