Kementan Perkuat Lab Veteriner, Jaga Peternak dan Keamanan Pangan
Maros – Balai Besar Veteriner (BBV) Maros, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat kapasitas laboratorium untuk memastikan ternak tetap sehat dan pangan asal hewan aman dikonsumsi.
Melalui In House Training Validasi Rose Bengal Test (RBT) dan Complement Fixation Test (CFT) pada 1–4 September 2025, BBV Maros meningkatkan keandalan uji brucellosis dan antraks.
Kepala BBV Maros, Agustia, menegaskan bahwa penguatan kapasitas sumber daya manusia laboratorium adalah kunci menjaga keandalan pengujian brucellosis dan antraks.
“Sebagai laboratorium rujukan nasional, kita harus memastikan hasil uji yang akurat sekaligus mempersiapkan diri menuju visi sebagai biosecurity center di Indonesia Timur,” ujarnya.
Didik Tulus Subekti, dari Pusat Riset Biomedis, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperkuat keterampilan teknis pengujian RBT dan CFT, tetapi juga membangun standar deteksi brucellosis yang akurat dan konsisten.
“Kegiatan ini memastikan tenaga BBV Maros mampu melakukan uji brucellosis secara akurat dan konsisten, karena penyakit ini bukan hanya ancaman bagi ternak, tapi juga kesehatan manusia,” tuturnya.
BBV Maros terus meningkatkan standar dengan menyiapkan sertifikasi internasional SNI ISO/IEC 17043:2023. Upaya ini menegaskan perannya sebagai garda depan kesehatan hewan di Indonesia. Selain memperkuat keterampilan teknis dan memastikan akurasi uji, kegiatan ini juga merumuskan peta jalan lima tahun ke depan untuk penanganan brucellosis dan antraks.