Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Logo

Kementan Tekankan Hilirisasi sebagai Pilar Stabilitas Pangan Nasional

16/11/2025 09:00:00 Indra 210

Makassar — Kementerian Pertanian menekankan bahwa keberadaan BUMN dalam usaha pembibitan ternak bukan untuk mengambil alih peran peternak rakyat, melainkan untuk memastikan ketersediaan bibit unggul dan pakan yang terjamin di seluruh Indonesia.

“Pembibitan harus di-back up oleh BUMN agar peternak kecil tidak kesulitan bibit dan pakan. Tapi budidaya tetap dilakukan oleh peternak rakyat. Inilah ekosistem yang sehat, saling menopang,” ujar Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Jakarta (10/11/2025).

Menurut Mentan Amran, strategi ini akan memperkuat rantai nilai peternakan dari hulu ke hilir, meningkatkan kualitas genetik ternak, memperbaiki produktivitas, serta menekan risiko kekurangan pasokan. Investasi sebesar Rp20 triliun tengah dipersiapkan untuk memperkuat pusat pembibitan modern, laboratorium genetik, serta fasilitas distribusi bibit dan pakan terintegrasi.

Menanggapi arahan tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Agung Suganda, menegaskan bahwa Ditjen PKH siap mengawal penuh agenda strategis ini bersama BUMN dan pemerintah daerah.

“Langkah BUMN masuk ke pembibitan bukan berarti mengambil ruang peternak kecil, justru memperkuat mereka. Kami ingin memastikan bibit dan pakan tersedia dengan kualitas yang baik dan harga yang stabil agar peternak rakyat bisa naik kelas,” tegas Agung dalam Sosialisasi Program Hilirisasi Perkebunan dan Peternakan dalam Mukernas BPP Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Hotel Claro, Makassar, Sabtu (15/11/2025).

Agung menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya memperbaiki tata kelola distribusi dan investasi subsektor peternakan, khususnya perunggasan (ayam) yang menjadi tulang punggung protein nasional.

Agung juga mendorong penguatan rantai pasok melalui investasi berbasis model klaster, kerjasama pemerintah dan BUMN pangan, serta kemitraan dengan koperasi desa (KOPDES) Merah Putih.

“Dengan hilirisasi dan penguatan investasi, kita ingin peternak rakyat bisa naik kelas, pendapatan lebih adil, dan produksi pangan nasional semakin stabil,” kata Agung.

Sementara itu, Ketua Harian KKSS, Andi M. Syakir, menekankan bahwa keamanan pangan menyangkut fondasi ekonomi dan sosial.

“Pangan bukan masalah perut, tapi masalah stabilitas. Jika pangan terganggu, stabilitas bangsa ikut terancam,” ujar Andi.

Dia menerangkan keberhasilan hilirisasi dipastikan dapat mengurangi angka kemiskinan, mendorong ekonomi daerah, meningkatkan pendapatan petani, memperkuat daya saing produk nasional di pasar global, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi.

“Keberhasilan hilirisasi bisa menurunkan kemiskinan. Program strategis dari Presiden Prabowo berdampak langsung pada stabilitas ekonomi. Dan sektor yang paling dominan menjalankan agenda ini adalah pertanian,” tegasnya.

Andi menekankan substansi hilirisasi bertumpu pada peningkatan kesejahteraan petani dan peternak, bukan sekadar pembangunan industri, melainkan juga urusan martabat bangsa.

 

Kategori
WA Layanan Ditjen PKH