Babak Baru Hubungan Kementan-Jepang, Jawab Tantangan Ketahanan Pangan
Malang – Hubungan antara Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Jepang terus berkembang. Kali ini, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) kembali mengunjungi Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Selasa (09/09).
Rombongan terdiri dari Komiya Motoaki (Attache on Agriculture, Japan Embassy for Indonesia), Hiroaki Jitsukata (Project Formulation Advisor, JICA Indonesia Office), serta Adina Dwirezanti (Program Officer, JICA Indonesia Office).
Kepala BBIB Singosari, Akbar dalam sambutannya mengatakan bahwa kesuksesan BBIB Singosari tidak lepas dari hasil pendampingan Jepang melalui JICA. “Selamat datang di BBIB Singosari. BBIB Singosari merupakan success story hasil pendampingan Jepang melalui JICA. Saat ini kami telah menjadi center of excellence yang menyuplai 70% kebutuhan semen beku nasional. Secara internasional, kami juga berperan dalam program KSST dan telah melatih serta mengembangkan peternakan bagi banyak negara di Asia dan Afrika,” ujarnya.
Kerja sama antara BBIB Singosari dan JICA sendiri telah terjalin lama. Sejak tahun 1986 hingga 2001, JICA memberikan pendampingan teknis, transfer teknologi, serta modernisasi metode, mesin, dan peralatan. Program ini berlanjut dengan kesempatan belajar langsung di Jepang bagi tenaga ahli BBIB Singosari hingga tahun 2013. Rangkaian panjang pendampingan ini menjadikan BBIB Singosari sebagai salah satu kisah sukses JICA dalam mendukung pengembangan peternakan Indonesia, khususnya di bidang produksi semen beku. Keberhasilan ini menjadikan BBIB Singosari bukan hanya institusi nasional, tetapi juga aset diplomasi Indonesia dalam bidang peternakan.
Sekretaris Ditjen PKH, Nuryani Zainudin, menegaskan pentingnya momentum ini. “Saat ini adalah momen tepat untuk kembali mengundang JICA melakukan pendampingan bagi UPT kami. Hal ini sangat penting untuk mendukung program nasional pemenuhan pangan dan gizi yang menjadi prioritas Presiden Prabowo, khususnya dalam penyediaan protein hewani secara nasional,” ungkapnya.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kembali sinergi Indonesia–Jepang dalam pengembangan peternakan. Dengan dukungan JICA, BBIB Singosari bersama UPT perbibitan lainnya diharapkan semakin progresif menjawab tantangan ketahanan pangan, meningkatkan populasi serta produktivitas ternak, dan berkontribusi nyata terhadap pemenuhan kebutuhan protein hewani nasional.