Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Logo

Kementan Gandeng APPSI Dorong Peningkatan Produksi Sapi Lokal di Jawa Barat

23/06/2025 13:17:00 Pradi 232

Bandung — Dalam upaya memperkuat ekosistem peternakan nasional, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menghadiri rapat kerja daerah Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Jawa Barat tahun 2025. Pertemuan strategis yang digelar di Aula Bos Sondaicus, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Sabtu, 21 Juni 2025, ini menjadi kegiatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk membahas program strategis dan kondisi eksisting pembangunan peternakan sapi di Jawa Barat.

Kegiatan dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, antara lain perwakilan Ditjen PKH, DKPP Provinsi Jawa Barat, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad), Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Perkumpulan Dokter Hewan Sapi Indonesia (PDHSI), serta Cattle Buffalo Club.

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tri Melasari, yang hadir mewakili pemerintah pusat, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi APPSI dalam mendukung program strategis nasional, khususnya dalam mendukung kemandirian pangan melalui peningkatan produksi daging dan susu nasional (P2SDN).

“Pemerintah hadir dalam forum ini sebagai bentuk apresiasi terhadap peran aktif APPSI. APPSI terbukti mendukung berbagai program nasional, termasuk dalam lima tahun ke depan dalam rangka Peningkatan Produksi Susu dan Daging Sapi nasional (P2SDN). Fokus utama kami saat ini adalah peningkatan produksi daging sapi dan susu, dua dari empat komoditas strategis yang masih mengalami defisit. Saat ini, kebutuhan daging sapi nasional masih dipenuhi melalui impor sebesar 52%,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa tugas pemerintah bukan hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai pendamping. Pemerintah mendorong terbentuknya wilayah sumber bibit untuk menjaga keberlanjutan populasi ternak lokal serta mengajak para peternak agar mampu bersaing dengan produk impor melalui peningkatan kualitas dan efisiensi usaha.

“Kami mengimbau agar peternak lokal turut serta membangun integrasi hulu sampai hilir bersama investor, serta mencintai produk dalam negeri. Semangat kolaborasi ini penting untuk memperkuat swasembada daging nasional. Diharapkan dengan adanya semangat kolaborasi antara APPSI dengan stake holder terkait swasembada daging dapat dilakukan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Siti Rochani, menyampaikan bahwa pihaknya telah mendukung dan mengusulkan kegiatan kontes ternak, peningkatan jumlah dan kualitas petugas reproduksi ternak sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor peternakan dan berperan penting dalam mendukung peningkatan populasi ternak sapi di daerah.

“Kami berharap pada tahun 2026 dukungan pemerintah dapat terealisasi untuk mendukung berbagai kegiatan strategis di sektor peternakan, guna membangun wadah asosiasi yang membangun kekuatan dan memperkokoh penggemukan peternakan dengan tujuan terbangunnya kerukunan, ikatan batin, membangun sistem saling membantu, tukar pikiran dalam rangka memajukan penggemukan sapi potong di Jawa Barat,” ungkap Siti Rochani.

Mewakili kalangan akademisi, perwakilan dari Fakultas Peternakan Unpad turut menyampaikan pandangan mengenai potensi pengembangan sapi lokal di Jawa Barat. Dalam forum tersebut, disoroti bahwa tren permintaan hewan kurban mengalami peningkatan signifikan setiap tahun, dan sapi dengan bobot 200–350 kilogram menjadi pilihan utama konsumen. Ini memberikan peluang strategis bagi pengembangan sapi Pasundan sebagai komoditas serta memperkuat posisi Jawa Barat sebagai sentra pengembangan ternak.

Kementerian Pertanian mengharapkan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha terus diperkuat untuk membangun sistem peternakan yang mendukung ketahanan pangan nasional.

Kategori
WA Layanan Ditjen PKH