Kementan Gandeng Catalyst, Latih Peternak Ayam Petelur Sistem Bebas Kandang
Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) RI bersama Catalyst, lembaga sosial internasional yang bermitra dengan Laying Hen Welfare Forum (Inggris), University of Bristol (UK), dan University College Dublin (Irlandia), melatih peternak ayam petelur untuk menguasai sistem produksi bebas kandang (cage-free). Program ini digelar lewat Training of Trainers (ToT) di Hotel Mercure BSD City, Banten, 10–11 September 2025.
Sistem produksi cage-free semakin diminati pasar global karena menekankan kesejahteraan hewan dan kualitas telur yang lebih baik. Indonesia ditargetkan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga siap bersaing di pasar internasional.
Hary Suhada, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan menyampaikan pentingnya dukungan dari Dinas Kabupaten/Kota dan Provinsi melalui pembinaan dan pendampingan. “Sehingga sistem produksi ayam petelur bebas sekat ini dapat diimplementasikan pada peternakan di wilayah masing-masing dengan efektif,” ujar Hary Suhada.
Pelatihan diikuti unsur pemerintah daerah dan peternak ayam petelur dari Banten, salah satu sentra produksi telur nasional. Melalui program ini, peternak didorong meningkatkan keterampilan manajemen kandang, pakan, kesehatan ayam, hingga standar kesejahteraan hewan.
Catalyst, merupakan sebuah Lembaga yang memiliki komitmen untuk mempersiapkan negara-negara Asia memajukan pengetahuan ilmiah dan keterampilan praktis dalam kesejahteraan ayam petelur dan sistem produksi bebas kandang (cage-free).
Menurut Wadchara Pumpradit, Presiden of Catalyst, permintaan telur cage-free di Asia terus tumbuh. “Peternak Indonesia harus siap memenuhi tren pasar dengan menerapkan produksi modern yang etis dan kompetitif,” ujarnya.
Inisiatif ini tidak hanya mendukung kemajuan ilmiah tetapi juga memungkinkan untuk mengadopsi sistem produksi bebas kandang yang lebih luas di Indonesia serta memanfaatkan peluang pasar domestik dan internasional yang terus berkembang untuk telur bebas kandang.