Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Logo

Rencana Investasi Perunggasan Bakal Perkuat Rantai Pasok, Dongkrak Ekonomi Peternak Rakyat

18/11/2025 15:51:00 Indra 26

Jakarta — Di tengah upaya memperkuat ekosistem pangan nasional, pemerintah bersiap meluncurkan program hilirisasi ayam terintegrasi yang akan mulai berjalan tahun depan. Melalui kerja sama dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, program ini digadang-gadang menjadi fondasi baru bagi terbentuknya ekosistem perunggasan yang lebih efisien, terhubung, dan mampu mengangkat daya saing peternak lokal serta memperkuat rantai pasok perunggasan.

Presiden Asosiasi Peternak Layer Nasional, Ki Musbar Mesdi, menyatakan bahwa pelaku usaha perunggasan menyambut baik rencana tersebut dan berharap hilirisasi dapat menjadi momentum besar bagi pembenahan tata niaga unggas di Indonesia. “Kami dari sektor perunggasan sangat mendukung rencana pemerintah pada pembangunan hilirisasi, baik untuk ayam pedaging maupun petelur. Hilirisasi ini sudah sejak lama ditunggu, karena selama bertahun-tahun industri lebih banyak membangun sektor hulu secara terintegrasi namun mengesampingkan sektor hilir,” ujarnya saat dihubungi pada Senin (17/11/2025).

Menurutnya, ketidakseimbangan antara hulu dan hilir dalam industri perunggasan telah menyebabkan ekonomi biaya tinggi. “Dengan adanya program ini, rantai pasok dapat diperkuat dan jalur tata niaga bisa diperpendek. Dampaknya sangat signifikan untuk menekan disparitas harga, terutama di wilayah Indonesia Timur,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan sistem logistik nasional, terutama melalui pemanfaatan transportasi laut. “Pemanfaatan kapal ternak dan logistik laut yang efisien akan sangat menentukan keberhasilan hilirisasi, terutama bagi daerah di luar Jawa yang selama ini menghadapi biaya distribusi tinggi. Jika logistik laut diperkuat, pasokan unggas untuk kebutuhan masyarakat dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat tiba tepat waktu dan dengan biaya lebih rendah,” ungkapnya.

Sedangkan, Profesor Riset Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkular, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nyak Ilham, menilai bahwa program hilirisasi terintegrasi unggas memiliki peluang besar untuk menekan biaya produksi, terutama bagi peternak kecil. Menurutnya, keberhasilan program sangat ditentukan oleh desain jaringan bisnis terintegrasi hulu–hilir yang dibangun pemerintah.

“ Efisiensi dapat dicapai bila pabrik pakan, breeding, dan hatchery berada dekat dengan sentra produksi unggas, serta memanfaatkan bahan baku pakan produk lokal,” ujarnya pada wawancara daring pada Selasa (18/11/2025).

Lebih jauh, Nyak Ilham menegaskan bahwa integrasi tersebut juga berperan besar dalam memperkuat stabilitas rantai pasok nasional. Dengan adanya fasilitas penyimpanan, distribusi, dan serapan produksi yang terencana, program ini dinilai dapat mengurangi risiko fluktuasi pasokan di berbagai daerah.

“Rantai pasok ayam dan telur dapat diperkuat dengan memasukkan produksi dari program ini ke dalam sistem yang sudah berjalan. Jika terjadi kelebihan produksi, hasilnya dapat disimpan dalam cold storage, dan bila terjadi kekurangan, suplai dapat diambil dari jaringan nasional. Dengan pola integrasi hulu hilir yang efisien serta dukungan koperasi atau unit usaha rakyat, stabilitas pasokan dapat dijaga lebih baik,” jelasnya.

 

Kategori
WA Layanan Ditjen PKH