Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Logo

Sapi Perah Produktif: Strategi Pakan dan Hijauan Berkualitas Jadi Kunci

05/09/2025 08:04:00 Pradi 270

Jakarta – Produktivitas susu tidak hanya ditentukan oleh genetik sapi, tetapi juga kualitas pakan dan hijauan yang dikonsumsinya, terutama pada fase kritis sebelum dan sesudah melahirkan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pakan, Kementerian Pertanian (Kementan), Tri Melasari, pada Webinar Pakan, di Jakarta, Kamis (4/9).

Tri Melasari, menekankan bahwa manajemen pakan harus tepat untuk setiap fase kehidupan sapi perah.

“Khusus untuk sapi perah, kebutuhan nutrisinya berbeda di setiap fase, sehingga manajemen pemberian pakan harus tepat agar performa produksi optimal,” tegasnya.

Menurutnya, pakan yang berkualitas menjadi kunci peningkatan produksi susu dan daging sapi, yang saat ini menjadi fokus pemerintah dalam mendukung program Makan Bergizi sekaligus mewujudkan swasembada pangan.

Ali Agus, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan, mengungkapkan bahwa sapi perah adalah “pabrik biologis” penghasil susu, dan kunci produktivitasnya terletak pada pakan selain genetik.

“Genetik sudah given. Namun bagaimana mesin biologis ini bekerja optimal sangat ditentukan oleh pakan. Pakan harus memenuhi tiga syarat: jumlahnya cukup, mutunya baik, dan harganya terjangkau. Jika salah satunya bermasalah, produksi susu akan terhambat,” jelas Ali Agus.

Ia menambahkan, fase kritis sapi perah—sebelum dan sesudah melahirkan—memerlukan perhatian khusus karena konsumsi pakan terbatas, sementara kebutuhan energi dan protein meningkat tajam. Jika pakan tidak dikelola dengan tepat, sapi bisa mengalami masalah kesehatan dan reproduksi, sehingga produksi susu menurun dan peternak bisa merugi.

Nafiatul Umami, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), mengatakan pentingnya hijauan berkualitas tinggi sebagai sumber utama nutrisi sapi perah. Di daerah tropis, meski rumput melimpah, protein dan nutrisinya sering rendah karena dipengaruhi genetik tanaman dan kondisi lingkungan.

“Oleh karena itu, strategi budidaya, pengelolaan lahan, dan teknologi pengayaan nutrisi menjadi kunci,” ungkapnya.

Ia jelaskan bahwa memilih rumput unggul, menanam bersama leguminosa, pakai pupuk hayati, dan panen tepat waktu bisa meningkatkan protein hijauan, memastikan nutrisi sapi perah optimal.

Keberhasilan produksi susu nasional bergantung pada kerja sama antara pemerintah, akademisi, dan peternak. Dengan memberi pakan dan hijauan berkualitas secara tepat, sapi perah bisa melewati fase kritis dengan baik, produksi susu naik, dan impor berkurang.

Kategori
WA Layanan Ditjen PKH