Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Logo

Kementan - Pemkab Ogan Ilir, Perkuat Sinergi Pengendalian Rabies

02/10/2025 07:00:00 Indra 479

Indralaya – Meskipun sudah sembilan tahun bebas kasus rabies pada manusia, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir (OI) terus melakukan pencegahan rabies dengan menggandeng Kementerian Pertanian dan juga lintas sektoral lainnya, Selasa (30/09).

Asisten II Setda OI M Thahir mengungkapakan Organ Ilir harus menetapkan target resmi bebas rabies dan memperkuat vaksinasi hewan penular rabies (HPR). Serta menekankan pentingnya langkah terukur dalam pencegahan rabies.

Sementara, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet DKPP Sumsel, Yusi menegaskan bahwa rabies masih menjadi isu strategis yang berdampak pada kesehatan masyarakat dan keamanan pangan.

Sedangkan, POV Sumatera Selatan Jafrizal menekankan pentingnya menetapkan target bebas rabies, meski OI sudah sembilan tahun terbebas dari kasus rabies.

Kepala Balai Veteriner Lampung, Suryantana, menyampaikan bahwa posisi Ogan Ilir sebagai wilayah buffer menuju Palembang bebas rabies sangat strategis. “Meski tidak ada kasus rabies pada manusia selama sembilan tahun terakhir, kita perlu memastikan kekebalan populasi HPR tetap terjaga melalui vaksinasi. Pencegahan lewat vaksinasi adalah langkah paling efektif dan murah,” tegasnya.

Dinas Kesehatan Sumsel melaporkan gigitan HPR di provinsi Sumsel mencapai sekitar 5.000 kasus dengan empat kematian manusia. OI sendiri telah memiliki delapan Rabies Center yang aktif menangani laporan kasus. Namun, pembentukan Tim Trikorda sebagai wadah koordinasi lintas sektor dianggap mendesak untuk memperkuat penanggulangan zoonosis.

Keterbatasan sumber daya manusia juga menjadi sorotan. OI saat ini hanya memiliki tiga dokter hewan, jauh dari kebutuhan ideal minimal satu dokter per kecamatan. Ketua PDHI Sumsel menyatakan kesiapannya mendukung mobilisasi dokter hewan untuk vaksinasi maupun edukasi.

Asisten II menyimpulkan, beberapa rekomendasi penting dalam pertemuan tersebut antara lain penetapan target bebas rabies, penambahan dokter hewan, penganggaran berkelanjutan vaksinasi rabies dan penyakit ternak lain, serta pengembangan plasma nutfah berbasis riset. Revitalisasi pasar hewan dan penguatan kader desa juga diharapkan mampu memperkuat pengawasan penyakit hewan.

Dengan sinergi lintas sektor, Kabupaten Ogan Ilir diharapkan dapat menjadi contoh daerah yang bebas rabies sekaligus berhasil mengembangkan potensi peternakan berkelanjutan.

Kategori
WA Layanan Ditjen PKH