Please ensure Javascript is enabled for purposes of Kementerian Pertanian RI
Logo

Transformasi Perunggasan Nasional, Indonesia Siap Swasembada Protein

22/11/2025 17:00:00 Indra 52

Yogyakarta — Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya memperkuat sinergi lintas sektor dalam agenda transformasi perunggasan nasional melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi industri, organisasi profesi, hingga masyarakat.

Komitmen tersebut ditegaskan dalam Sarasehan “Transformasi Peternakan Unggas Nasional: Optimalisasi Dana 20 Triliun Menuju Kemandirian Pangan” yang digelar di Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu, 22 November 2025.

Dekan Fakultas Peternakan UGM, Budi Guntoro, menekankan bahwa forum ini penting untuk membaca peluang integrasi peternakan ayam sekaligus mengidentifikasi tantangan struktural yang harus diantisipasi bersama.

“Kita berharap ada rekomendasi yang membangun bagi kebijakan, investasi, dan penguatan kelembagaan peternak. Selain itu, sarasehan ini kita harapkan dapat mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah, industri, dan para peternak,” ujarnya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Agung Suganda, menyampaikan capaian produksi nasional 2024 menjadi fondasi kuat bagi transformasi perunggasan nasional.

Menurutnya, produksi telur mencapai 6,2 juta ton dengan kebutuhan 6,03 juta ton, menghasilkan surplus 0,17 juta ton. Sementara produksi daging ayam mencapai 4,03 juta ton dengan kebutuhan 3,72 juta ton, sehingga terdapat surplus 0,31 juta ton.

“Surplus produksi ini harus kita kelola dengan baik agar pemerataan pasokan di setiap wilayah dapat tercapai dan akses protein hewani makin merata bagi masyarakat,” tegas Agung.

Agung menambahkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan langkah besar melalui program hilirisasi ayam terintegrasi bersama BUMN, termasuk PTPN III dan PT Berdikari, serta dukungan pendanaan Rp20 triliun. Untuk peternak, pemerintah menyediakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus peternakan dengan bunga mulai 3 persen per tahun.

“Investasi hilirisasi ini diharapkan mampu menyerap lebih dari 1,4 juta tenaga kerja, meningkatkan pendapatan peternak, menurunkan kemiskinan, dan mempercepat penurunan stunting melalui ketersediaan protein yang lebih terjangkau.”

Agung juga menegaskan tujuan besar transformasi ini: “Kita ingin produksi telur dan daging ayam merata di semua pulau, menuju swasembada provinsi dan mewujudkan ‘Setiap Pulau Mandiri Protein’.”

Ketua Umum Garda Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Herry Darmawan, menegaskan bahwa keberhasilan transformasi hanya mungkin jika seluruh pemangku kepentingan bergerak bersama.

“Pemerintah, akademisi, industri, asosiasi, dan para peternak harus bahu-membahu dalam satu gerak sinergis,” ujarnya.

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Nasional (PPN), Yudianto Yosgiarso, juga menilai penguatan infrastruktur dan kelembagaan akan menjadi harapan besar bagi peternak rakyat.

“Upaya pemerintah memperkuat infrastruktur dan kelembagaan perunggasan merupakan harapan besar bagi pelaku usaha peternakan rakyat,,” katanya.

Sarasehan ini merumuskan sejumlah rekomendasi strategis, antara lain penguatan basis data nasional perunggasan, pengembangan pusat pembibitan modern, peningkatan kualitas genetik unggas lokal, penguatan ekosistem pakan nasional agar lebih kompetitif, peningkatan kapasitas peternak skala kecil, dan adopsi teknologi untuk efisiensi hulu-hilir.

Melalui kolaborasi lintas sektor yang semakin padu, pemerintah berharap industri perunggasan nasional mampu tumbuh secara merata di seluruh wilayah, semakin tangguh, dan memberikan kesejahteraan lebih besar bagi peternak.

Agenda transformasi hilirisasi ini diharapkan menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat kemandirian pangan, menjaga stabilitas harga, serta memastikan akses protein hewani yang merata dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat.

 

Kategori
WA Layanan Ditjen PKH