Strategi Sunyi Kementan Menjinakkan Penyakit Hewan Menular
- 05 Juli 2025, 11:15 WIB
- /
- Dilihat 26 kali
- /
- adminpemberitaan

Makassar — Bagi Kementerian Pertanian, menjaga kesehatan ternak bukan sekadar urusan medis, melainkan strategi kunci memastikan ketersediaan pangan nasional. Di tengah ancaman penyakit hewan menular yang terus bermutasi, pengendalian penyakit menjadi garis depan dalam mendukung keberlanjutan produksi susu dan daging di Indonesia.
Lewat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian terus menegaskan pentingnya kolaborasi lintas wilayah dan disiplin dalam menghadapi penyakit-penyakit strategis seperti Avian Influenza (AI) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dalam forum koordinasi yang digelar di Makassar, Rabu, 25 Juni lalu, Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, menyebut bahwa capaian surplus daging ayam dan telur di tengah ancaman AI adalah buah dari kerja lapangan yang tak mengenal lelah.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja di lapangan yang berhasil membuat komoditas daging ayam dan telur ayam tetap surplus, meskipun di tengah ancaman wabah Avian Influenza," kata Imron.
Kesehatan hewan, dalam pandangan Kementan, tidak bisa dilepaskan dari urusan investasi dan produktivitas nasional. Ternak yang sehat bukan hanya menjamin pasokan pangan, tetapi juga menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku agribisnis di subsektor peternakan.
Guru Besar Ilmu Virologi dan Imunologi dari Universitas Airlangga, Suwarno, menekankan pentingnya vaksinasi yang efektif serta komunikasi yang tepat kepada peternak dalam menghadapi PMK. Bagi dia, kendali atas wabah tak cukup hanya dengan suntikan, tapi juga lewat edukasi.
"Karakteristik virus PMK dan pentingnya membangun herd immunity melalui vaksinasi yang tepat sasaran. Selain itu, pentingnya komunikasi, informasi, dan edukasi kepada peternak dan masyarakat turut berperan aktif dalam pengendalian PMK," ujar Suwarno.
Pendekatan Kementan kini tak lagi berfokus pada reaksi terhadap wabah, tapi pada pencegahan berbasis bukti ilmiah. Data laboratorium, riset lokal, serta pengalaman di lapangan menjadi fondasi dalam merancang strategi nasional pengendalian penyakit hewan menular.
Melalui langkah-langkah ini, Kementerian Pertanian berharap kesehatan hewan menjadi bagian integral dari ketahanan pangan. Sebab dalam sistem pangan yang sehat, ternak bukan hanya sumber protein, tetapi juga tonggak kemandirian bangsa.