Dewan Bisnis Uni Eropa - ASEAN Dukung Indonesia Swasembada Pangan, Tertarik Jalin Kemitraan dengan Peternak Lokal
- 06 Februari 2025, 15:10 WIB
- /
- Dilihat 349 kali
- /
- humaspkh

Jakarta - Dewan Bisnis Uni Eropa - ASEAN atau EU ASEAN Bussines Council (EU-ABC) mengungkapkan komitmennya untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto mewujudkan Indonesia swasembada pangan. Dalam pernyataannya saat lawatan ke Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Kamis (6/2), EU-ABC menilai bahwa pencapaian swasembada pangan Indonesia bukan hanya penting bagi ketahanan nasional, tetapi juga memiliki dampak signifikan bagi stabilitas ekonomi kawasan Asia Tenggara.
Delegasi EU-ABC yang dipimpin oleh Corine Tap, Presiden Anggota Dewan Eksekutif Asia Friesland Campina, menyampaikan bahwa Indonesia merupakan sebagai mitra strategis yang penting dalam rantai pasok pangan global. Anggota EU-ABC yang merupakan perwakilan perusahaan dari Eropa dan ASEAN, menyatakan minatnya untuk menjalin berbagai bentuk kemitraan.
“Kami terkesan dengan visi Kementerian Pertanian yang sangat antusias dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi susu serta daging sapi. Kami berharap dapat berkontribusi melalui transfer teknologi modern, pertanian berkelanjutan, serta kemitraan dengan peternak lokal,” ungkap Corine Tap.
EU-ABC juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mewujudkan tujuan tersebut. Melalui kemitraan yang lebih erat, mereka percaya bahwa pencapaian swasembada pangan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan ASEAN.
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda yang dalam hal ini mewakili Wakil Menteri Pertanian, menyampaikan pentingnya pertemuan ini sebagai langkah strategis dalam mendukung agenda ketahanan pangan dan peningkatan produksi komoditas peternakan di Indonesia.
“Saat ini Indonesia mencanangkan swasembada pangan serta program Makan Bergizi Gratis yang membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari berbagai sektor. Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan kapasitas produksi susu dan daging sapi. Kolaborasi ini akan menjadi peluang untuk menghadirkan teknologi modern dan investasi yang mendukung pertumbuhan sektor peternakan,” ujar Agung.
Dalam pertemuan tersebut, Agung juga memaparkan berbagai program unggulan Kementan terkait peternakan dan kesehatan hewan, seperti peningkatan populasi sapi perah dan sapi pedaging, penyederhanaan perizinan investasi, dan insentif untuk industri susu dan daging sapi. Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk mengembangkan teknologi pertanian presisi dan memetakan lahan potensial untuk investasi.
“Melalui pertemuan ini, Indonesia menunjukkan kesungguhannya dalam membangun sistem pertanian dan peternakan yang kuat dan berkelanjutan melalui kerja sama internasional”, ungkap Agung.
Menurutnya, pertemuan ini dapat membuka jalan bagi terbentuknya kerja sama konkret antara Kementan dan EU-ABC, serta mendorong investasi Uni Eropa dalam pengembangan sektor pertanian dan peternakan di Indonesia. Pemerintah Indonesia secara khusus mengundang EU-ABC untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis yang membutuhkan tambahan produksi susu segar hingga 3,6 juta ton pada tahun 2029.
"Melalui kerja sama ini, kami optimis dapat meningkatkan produksi daging sapi dan susu nasional, sekaligus memastikan keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis bagi generasi mendatang," pungkas Agung.