Pelaku Usaha Investasi Sapi di Sumba Timur, Siap Tambah Puluhan Ribu Sapi Asal Brazil
- 19 Maret 2025, 13:49 WIB
- /
- Dilihat 172 kali
- /
- humaspkh

Waingapu – Rencana investasi peternakan sapi oleh PT Asia Beef Indonesia (ABI) di Sumba Timur semakin matang. Perusahaan ini siap memasukkan 20.000 ekor sapi Nelore dari Brazil sebagai tahap awal dari target 200.000 ekor. Dalam peninjauan bersama Badan Karantina Indonesia pada Selasa, 18 Maret 2025, Kementerian Pertanian meninjau kesiapan lahan dan fasilitas yang akan mendukung pemasukan sapi tersebut guna meningkatkan kualitas genetik sapi Sumba Ongole (SO).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menegaskan bahwa rencana ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas peternakan nasional.
“Pemasukan sapi Brazil ini bukan hanya menambah populasi, tetapi juga meningkatkan kualitas genetik sapi lokal. Sapi Nelore di Brazil dan sapi Sumba Ongole merupakan jenis sapi yang sama yang awalnya berasal dari India. Harapannya, produktivitas dan daya saing peternak dapat meningkat,” kata Agung.
Pemerintah Kabupaten Sumba Timur turut mendukung rencana ini dengan menawarkan lahan seluas 550 hektare untuk pengembangan peternakan modern bersama PT ABI. Saat ini, perusahaan telah mengelola peternakan di UPTD Kabaru seluas 500 hektare dengan populasi 400 ekor sapi SO, serta lahan seluas 900 hektare yang dihuni 1.500 ekor sapi. Teknologi mekanisasi dan sistem pakan modern diterapkan di lahan-lahan tersebut.
Skema inti-plasma antara PT ABI dan masyarakat juga tengah disiapkan untuk melibatkan peternak lokal dalam rantai produksi. Skema ini akan memanfaatkan lahan Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN serta fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna mendukung pengembangan peternakan rakyat.
Deputi Bidang Karantina Hewan Badan Karantina Indonesia, Sriyanto, memastikan bahwa seluruh proses pemasukan sapi dari Brazil akan memenuhi standar kesehatan dan karantina ketat.
“Kami tidak ingin ada risiko penyakit yang masuk ke Indonesia. PT ABI juga harus memenuhi persyaratan sebagai Instalasi Karantina Hewan agar bisa melakukan karantina mandiri,” ujar Sriyanto.
Sebagai langkah strategis, pemerintah menyiapkan pembangunan Instalasi Karantina Hewan (IKH) baru di Waingapu pada 2026 dengan pendanaan dari SBSN. Fasilitas ini akan memiliki kapasitas 2.000 ekor sapi untuk mendukung kelancaran pemasukan sapi dari Brazil yang direncanakan mulai akhir 2025.
Wakil Bupati Sumba Timur, Yonathan Hani, menyambut baik investasi ini dan berharap peternak lokal dapat terlibat aktif.
“Kami ingin peternak lokal terlibat langsung dalam rantai produksi, bukan hanya jadi penonton,” katanya.
Kementerian Pertanian serius mengawal investasi ini agar tidak hanya menguntungkan investor, tetapi juga memperkuat industri peternakan nasional.
“Kemitraan harus saling menguntungkan. Kami tidak ingin investasi ini hanya menjadi program besar tanpa dampak nyata bagi peternak,” kata Agung.