• 20 Maret 2025, 06:57 WIB
• /
• Dilihat 200 kali
• /
• humaspkh

Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak pelaku usaha untuk mendukung percepatan peningkatan produksi susu nasional. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), mitra peternak menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan perusahaan swasta dalam pemeliharaan dan pengelolaan sapi perah guna menambah populasi ternak dan meningkatkan produksi susu dalam negeri.

Penandatanganan PKS berlangsung pada 20 Maret 2025 di Kantor Pusat Ditjen PKH, Jakarta, dengan melibatkan PT Rich Product Indonesia, PT United Chemical Inter Aneka, PT Barentz, PT Esa Jaya Serasi, CV Aneka Semesta Nutrisindo, serta Rayhan Dairy Farm sebagai mitra peternak. Kerja sama ini akan berlangsung selama 42 bulan sejak penyerahan sapi perah kepada pihak-pihak terkait.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Nuryani Zainuddin, menegaskan bahwa langkah ini merupakan strategi konkret untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan susu nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.

“Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan produksi susu dalam negeri, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional dan mendukung program Makan Bergizi Gratis,” ujarnya.

PKS ini mengatur sejumlah aspek teknis pemeliharaan sapi perah, termasuk penyediaan fasilitas pemeliharaan, penerapan teknologi budi daya, pemberian pakan yang berkualitas, sanitasi kandang, serta pemantauan kesehatan ternak. Diharapkan, investasi dari sektor swasta ini dapat membawa dampak positif bagi industri sapi perah dan kesejahteraan peternak lokal. Nuryani menyampaikan apresiasi kepada para investor yang telah berkomitmen mendukung peningkatan populasi sapi perah di Indonesia.

“Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan sektor peternakan serta meningkatkan daya saing produk susu nasional di pasar global,” tambahnya.

Kementan terus mendorong sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam membangun industri peternakan yang berkelanjutan. Peningkatan produksi susu dalam negeri menjadi langkah strategis untuk mencapai swasembada susu dan menjamin ketersediaan produk berkualitas bagi masyarakat.