Kementan dan KfW Jerman Evaluasi Kerja Sama Pengendalian Flu Burung
- 12 Mei 2025, 18:38 WIB
- /
- Dilihat 75 kali
- /
- adminpemberitaan

Bogor — Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH), menerima kunjungan lembaga Evaluation Development KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) dari Jerman, Selasa (6/5). Kunjungan ini merupakan bagian dari misi evaluasi menyeluruh atas efektivitas kerja sama keuangan Jerman-Indonesia di bidang pengendalian Avian Influenza (AI) pada sektor veteriner. Sejak 2015, KfW telah berkontribusi dalam pembangunan fasilitas laboratorium High Containment Biosafety Level 3 (BSL-3) di BBPMSOH sebagai bagian dari upaya penguatan sistem kesehatan hewan nasional.
Delegasi KfW yang dipimpin Bettina Uzt melakukan peninjauan langsung ke laboratorium virologi, bakteriologi, dan farmasetik BBPMSOH, termasuk fasilitas BSL-3 yang menjadi pusat pengujian vaksin AI di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Bettina menyampaikan apresiasi atas kebersihan dan kerapihan fasilitas yang dinilainya masih terjaga dengan baik meskipun telah beroperasi hampir satu dekade. Ia menekankan pentingnya pemeliharaan alat serta keberlanjutan operasional laboratorium berstandar tinggi tersebut.
Kepala BBPMSOH, Hasan Abdullah Sanyata, menegaskan bahwa kunjungan evaluasi ini menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperkuat komitmen bersama dalam pengendalian penyakit hewan. Ia menyebutkan, laboratorium BSL-3 yang dibangun dengan dukungan KfW telah menjadi salah satu pilar utama dalam sistem pengujian vaksin AI di Indonesia.
"Fasilitas ini tidak hanya menjadi garda terdepan dalam pengujian keamanan dan efektivitas vaksin AI, tetapi juga memberikan kepercayaan bagi masyarakat bahwa vaksin yang beredar telah melalui proses verifikasi yang ketat," ungkap Hasan.
Hasan menambahkan, ke depan BBPMSOH berkomitmen terus meningkatkan kinerja laboratorium melalui penguatan kapasitas teknis, pengembangan sumber daya manusia, serta memastikan pemeliharaan peralatan dilakukan secara optimal. Ia berharap hasil evaluasi ini menjadi bahan masukan penting dalam penyusunan roadmap keberlanjutan fasilitas BSL-3 dan menjadi dasar penguatan diplomasi teknis antara Indonesia dan Jerman di bidang kesehatan hewan.
Melalui evaluasi ini, Kementerian Pertanian berharap terbangun kesepahaman yang lebih kuat antara kedua negara dalam mengembangkan infrastruktur kesehatan veteriner yang andal. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat upaya pengendalian AI di Indonesia, tetapi juga menjadi bagian dari penguatan ketahanan kesehatan hewan secara global melalui kerja sama strategis antarnegara.