• Beranda
  • Berita
  • Kementan Sidak Pangkalan Ayam di Jakarta, Awasi Distribusi dan Harga Ayam Hidup

Kementan Sidak Pangkalan Ayam di Jakarta, Awasi Distribusi dan Harga Ayam Hidup

  • 18 Mei 2025, 14:37 WIB
  • /
  • Dilihat 16 kali
  • /
  • adminpemberitaan

Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat pengawasan terhadap distribusi dan harga ayam broiler (ayam ras pedaging) di daerah sentra konsumen seperti DKI Jakarta dan sekitarnya.

“Kami ingin memastikan distribusi dari sentra produsen ke wilayah konsumen seperti Jabodetabek berjalan lancar. Ini penting untuk menjaga ketersediaan dan harga ayam tetap pada level yang wajar,” ujar Hary Suhada, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, saat kunjungan ke pangkalan ayam dan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (16/5/2025).

Dari hasil pemantauan, distribusi ayam hidup ke RPHU Pulo Gadung terpantau tidak mengalami fluktuasi yang berarti. Ketersediaan ayam broiler dinilai cukup stabil. Namun demikian, pelaku usaha menyampaikan masih adanya tantangan terkait fluktuasi harga dan beban biaya logistik relatif tinggi.

“Kami akan dorong efisiensi rantai pasok serta integrasi sistem distribusi ayam. Semua langkah ini bertujuan untuk melindungi peternak rakyat sekaligus menjaga keterjangkauan harga bagi konsumen,” tegas Hary.

Selain itu, Kementan menekankan pentingnya peran strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat provinsi dan kab/kota dalam mengendalikan distribusi anak ayam umur sehari Final Stock (DOC FS), ayam hidup (livebird), serta karkas ayam.

Setiap OPD diharapkan dapat melakukan pengumpulan dan analisis data secara berkala terkait kapasitas produksi dan kebutuhan konsumsi di wilayah masing-masing.

Berdasarkan kalkulasi penyediaan dan kebutuhan, setiap OPD diharapkan merumuskan kebijakan distribusi yang terarah dan berbasis data, sehingga mampu mencegah terjadinya kelebihan pasokan (oversupply) maupun kekurangan pasokan (shortage), serta menjaga kestabilan harga di tingkat produsen dan konsumen.

Dalam kesempatan yang sama, Suparno Nojeng, seorang pengusaha ayam yang telah berkecimpung di industri ini sejak tahun 1980 di Jakarta, mengungkapkan bahwa pasokan ayam hidup dan karkas ke wilayah Jakarta sebagian besar berasal dari Jawa Barat, Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Meskipun suplai dinilai stabil mencukupi, harga ayam di tingkat peternak sebagai produsen kerap mengalami fluktuasi, sementara harga di pasar relatif stabil.

“Harga ayam selalu fluktuatif karena ketidaksinkronan antara peternak, pedagang dan pembeli,” ujar Suparno.

Kendati demikian, Suparno menyampaikan optimisme terhadap arah kebijakan pemerintah ke depan.

“Kita percayakan kepada pemerintah, apalagi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang menjelajah persoalan di masyarakat dari A sampai Z. Insya Allah, mudah-mudahan berjalan dengan baik dan saya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian,” kata Suparno.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, saat ditemui terpisah menekankan pentingnya merestorasi sistem tata niaga ayam ras nasional.

“Rantai pasok ayam ras harus ditata ulang agar efisien dengan kolaborasi dan dukungan seluruh unsur pemerintah dan pelaku usaha,” kata Agung di Jakarta (17/5/2025).

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815581 - 83, 78847319

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset