Ekspor Unggas dan Telur ke UEA Dibuka, Indonesia Segera Pasok Pasar Timur Tengah
- 27 Maret 2025, 11:23 WIB
- /
- Dilihat 328 kali
- /
- humaspkh

Jakarta – Indonesia resmi mendapatkan persetujuan sebagai negara asal pemasukan produk unggas dan telur konsumsi ke Uni Emirat Arab (UEA). Keputusan ini membuka peluang ekspor yang lebih luas bagi pelaku usaha peternakan nasional. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda saat memerima audiensi perwakilan PT Lulu Group Internasional (PT Lulu) di Kantor Pusat Kementan, Kamis (27/3).
PT Lulu—jaringan ritel besar yang berbasis di Timur Tengah—menyampaikan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam distribusi produk unggas dan telur konsumsi ke pasar UEA. Disampaikan lebih lanjut bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam industri peternakan, dan dengan persetujuan ini, PT Lulu melihat peluang kerja sama yang lebih erat untuk memastikan pasokan berkualitas tinggi bagi konsumen di UEA.
Dirjen Agung Suganda menyambut baik inisiatif PT Lulu dan menegaskan bahwa persetujuan ekspor ini menjadi bukti bahwa produk peternakan Indonesia telah memenuhi standar internasional.
“Keputusan UEA ini menunjukkan kepercayaan mereka terhadap kualitas dan keamanan pangan dari produk unggas serta telur konsumsi Indonesia. Kami berharap industri peternakan nasional dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik,” kata Agung.
Lebih lanjut, Agung menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendukung peningkatan daya saing produk peternakan Indonesia di pasar global.
“Kami akan memastikan bahwa seluruh proses produksi dan ekspor memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga ekspansi pasar ke Timur Tengah dapat berjalan lancar dan berkelanjutan,” jelasnya.
PT Lulu menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan eksportir Indonesia guna memastikan kelancaran distribusi produk unggas dan telur konsumsi ke pasar UEA.
“Kami optimistis bahwa produk unggas dan telur dari Indonesia akan mendapat sambutan positif di UEA. Kolaborasi ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga membangun rantai pasok yang kuat dan berkelanjutan,” tambah perwakilan PT Lulu.
Dengan terbukanya akses ekspor ini, diharapkan Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pemasok utama produk unggas dan telur di pasar internasional. Langkah ini tidak hanya berpotensi meningkatkan devisa negara, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri peternakan nasional serta kesejahteraan para peternak di Tanah Air.