Ketua Koperasi Unggas Apresiasi Langkah Cepat Kementan Stabilkan Harga Telur
- 26 April 2025, 08:41 WIB
- /
- Dilihat 36 kali
- /
- adminpemberitaan

Temanggung – Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera, Suwardi, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperbaiki harga telur ayam ras yang sempat anjlok beberapa waktu lalu. Menurutnya, upaya intervensi yang dilakukan Kementan bersama para pemangku kepentingan telah memberikan dampak nyata di lapangan.
“Alhamdulillah, harga telur di Jawa Tengah saat ini sudah kembali menyentuh Rp 26 ribu per kilogram. Kami peternak sangat bersyukur dan mengapresiasi respon cepat dari pemerintah,” kata Suwardi dalam Sarasehan Koperasi Peternak Unggas Sejahtera di Temanggung, Jumat (25/4/2025).
Suwardi menilai bahwa kebijakan seperti pelarangan peredaran telur tetas fertil dan infertil untuk konsumsi, penyerapan telur untuk dijadikan tepung, serta pemasaran terkoordinir melalui koperasi terbukti mampu menstabilkan harga di tingkat peternak. Ia juga mengapresiasi peran Kementan yang terus berkoordinasi dengan Bapanas, BULOG, serta industri pakan dalam menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan.
“Langkah konkret seperti ini sangat membantu peternak, terutama di saat harga pakan masih tinggi dan distribusi belum merata. Dengan dukungan ini, peternak bisa kembali fokus menjaga produktivitas dan kualitas telur,” tambah Suwardi.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, yang hadir langsung dalam sarasehan tersebut, menegaskan bahwa Kementan berkomitmen menjaga keberlanjutan usaha peternakan rakyat.
“Produksi telur nasional saat ini surplus. Kita harus pastikan surplus ini tetap memberi keuntungan bagi peternak melalui distribusi yang adil dan pasar yang stabil,” ujarnya.
Selain itu, Agung juga mendorong penguatan kelembagaan koperasi sebagai garda terdepan dalam menyerap hasil produksi peternak dan memperkuat posisi tawar mereka di pasar.
Rangkaian kebijakan yang diambil pemerintah saat ini, mulai dari regulasi, intervensi pasar, hingga fasilitasi kemitraan, diarahkan untuk menciptakan ekosistem usaha peternakan yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing.