Kementan Libatkan Pakar, Susun Rencana Pemasukan Sapi Perah Australia
- 06 Mei 2025, 21:43 WIB
- /
- Dilihat 61 kali
- /
- adminpemberitaan

Jakarta — Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot upaya Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN). Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah membuka pintu pemasukan bibit sapi perah unggul dari Australia. Kebijakan ini dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian bersama Komisi Bibit Ternak, Selasa, 6 Mei 2025, di Kantor Pusat Kementan, Jakarta.
Fokus pembahasan tertuju pada kesiapan program impor sapi perah sebagai bagian dari Program Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN). Greenfields Indonesia, dalam presentasinya, menawarkan skema kemitraan yang yang melibatkan kerjasama antara pelaku usaha, perbankan, dan peternak. Bibit sapi perah yang diusulkan—berasal dari Australia—diklaim memiliki efisiensi pakan tinggi, daya tahan terhadap penyakit yang lebih baik, serta masa laktasi lebih panjang. Target awal: mendatangkan 10.000 ekor sapi dan mendongkrak produksi hingga 15 ton susu per hari.
Komisi Bibit Ternak menyambut rencana tersebut dengan sejumlah catatan. Seleksi bibit harus ketat, kepatuhan terhadap regulasi tak boleh ditawar, dan edukasi kepada peternak menjadi syarat mutlak.
“Kita perlu memastikan bahwa bibit yang masuk memang sesuai kebutuhan dan mampu mengangkat produktivitas nasional,” ujar Jakaria, salah satu anggota Komisi Bibit Ternak.
Kementan melihat inisiatif ini sebagai bagian dari strategi besar membangun industri sapi perah yang tangguh. Penambahan populasi sapi perah dinilai krusial untuk menutup kesenjangan antara permintaan dan produksi susu dalam negeri.