• Beranda
  • Berita
  • Terus Genjot Ekspor Peternakan, Indonesia Kembali Terima Delegasi Timor Leste

Terus Genjot Ekspor Peternakan, Indonesia Kembali Terima Delegasi Timor Leste

  • 21 Mei 2025, 08:16 WIB
  • /
  • Dilihat 179 kali
  • /
  • adminpemberitaan

Surabaya - Kementerian Pertanian (Kementan) menerima kunjungan delegasi Ministry of Agriculture, Livestock, Fisheries and Forestry (MALFF) Timor Leste terkait pelaksanaan Import Risk Analysis (IRA) yang dilaksanakan pada tanggal 19 hingga 23 Mei 2025. Kunjungan kali ini fokus pada unit usaha di wilayah Jawa Timur, dan telah dilaksanakan opening meeting yang bertempat di kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Senin (19/5).

 Dalam kesempatan tersebut, Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Makmun, menegaskan bahwa Indonesia dapat memberikan pasokan produk peternakan yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan Timor Leste.

Sebagai gambaran, tahun 2024 Indonesia surplus daging ayam sebanyak 414.367 ton dan telur konsumsi sebanyak 285.909 ton.

“Kami juga sampaikan bahwa semua produk ekspor memiliki sistem jaminan keamanan pangan berbasis resiko serta kepatuhan terhadap regulasi teknis dan label pangan,” ujar Makmun.

Ia juga mengundang tim MALFF melakukan IRA selanjutnya pada unit usaha telur konsumsi (table egg) di Jawa Timur (Blitar, Kediri dan Lumajang) serta perusahaan olahan daging ayam grup Japfa Comfeed.

 Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, menyampaikan bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan gudangnya ternak Indonesia, hal ini dapat dilihat bahwa populasi ayam petelur masional sebanyak 414,76 juta ekor dan populasi di Jawa Timur mencapai 131,85 juta ekor, menyumbang 32 persen terhadap populasi nasional. Sementara itu, populasi nasional ayam pedaging mencapai 3,15 milyar ekor dengan 418,74 juta ekor populasi berada di Jawa Timur dengan kontribusi 13% terhadap populasi nasional.

“Ada 21 perusahaan di bidang pembibitan unggas penghasil DOC/DOD (red: anak ayam/itik umur sehari), 13 unit breeding farm layer, 76 unit breeding farm broiler serta 67 unit produsen pakan di Jawa Timur yang distribusinya mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia” terang Indyah.

 Tim Import Risk Analysis (IRA) yang dipimpin oleh Mario Francisco Amaral dijadwalkan melakukan audit di lima unit usaha dengan rincian yaitu PT. Multipakan Jaya Sentosa, PT. Tabasham Farm, PT. Super Unggas Jaya, PT. Japfa Comfeed dan PT. Gold Coin Indonesia.

“Kami datang untuk memperoleh informasi sedetail mungkin, lebih fokus mendengar dan berdiskusi tentang situasi kesehatan hewan terkini di Jawa Timur dan bagaimana proses persetujuan ijin ekspor dan impor khususnya di wilayah kerja Karantina Surabaya” ujarnya. Lebih lanjut Mario menyampaikan bahwa lebih dari 70% produk peternakan yang ada di Timor Leste berasal dari Indonesia.

 Makmun menambahkan bahwa pada tahun 2024 terjadi peningkatan nilai ekspor komoditas peternakan dan kesehatan hewan sebesar 7,88% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Ekspor komoditas produk peternakan semakin variatif dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa produk peternakan Indonesia tidak hanya telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Negara Timor Leste namun juga telah memenuhi selera dan keinginan dari pelaku usaha di Timor Leste,” pungkas Makmun.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815581 - 83, 78847319

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset