Tak Hanya Butuh Eksis, Kementan Dorong Peran Nyata UPT Dirasakan Peternak Rakyat
- 12 Juni 2025, 07:13 WIB
- /
- Dilihat 38 kali
- /
- adminpemberitaan

Jakarta — Di tengah meningkatnya perhatian pada ketahanan pangan, Kementerian Pertanian memperkuat peran unit teknisnya di lapangan. Lewat forum evaluasi yang digelar Selasa (10/6/2025), Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mendorong sinergi antar unit kerja di bawahnya agar lebih siap menghadapi tantangan ke depan.
Forum ini tak sekadar melihat laporan kerja tahunan, tetapi juga menjadi ruang diskusi bagi 23 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PKH yang tersebar di seluruh Indonesia—dari Balai Inseminasi Buatan hingga laboratorium kesehatan hewan. Sorotan saat ini tak lepas dari isu strategis mulai penguatan pelayanan publik hingga upaya nyata menuju swasembada protein hewani.
“Kita ingin UPT Ditjen PKH tidak hanya eksis, tapi punya peran nyata di lapangan. Harus berdampak langsung bagi peternak, terutama peternak kecil dan mandiri,” ujar Dirjen PKH, Agung Suganda, saat hadir secara daring.
Menurut Agung, momentum Idul Adha menjadi contoh konkret bagaimana kerja UPT dibutuhkan masyarakat. Pemantauan hewan kurban yang dilakukan selama sepekan terakhir menjadi bukti kesiapan UPT di bawah Ditjen PKH.
“Saya mengapresiasi kerja keras rekan-rekan dalam melakukan pemantauan hewan kurban. Kita tinggal menunggu laporan penyembelihan dari lapangan yang akan menjadi bagian dari laporan resmi ke Menteri Pertanian,” ujarnya.
Di tengah perubahan iklim, ancaman penyakit zoonosis, serta fluktuasi harga pangan, pemerintah membutuhkan sistem pendukung yang andal di tingkat teknis. Karena itu, evaluasi UPT tahun ini juga menyentuh soal tata kelola, manajemen aset, dan kualitas pelayanan publik.
“Evaluasi yang terukur akan memudahkan penilaian terhadap kinerja teknis maupun administratif. Ini akan menjadi acuan penting dalam perbaikan berkelanjutan, sekaligus mendukung pengambilan keputusan strategis yang lebih tepat sasaran,” kata Sekretaris Ditjen PKH, Tri Melasari, yang memimpin jalannya forum.
Secara garis besar, Kementerian Pertanian mendorong agar UPT bertransformasi menjadi pusat inovasi dan pelayanan yang bukan hanya menyelesaikan masalah teknis, tapi juga menjawab kebutuhan masyarakat. Dari vaksinasi, pengujian laboratorium, sampai distribusi bibit unggul—semuanya harus dijalankan dengan pendekatan yang lebih efisien dan berdampak.