Kementan Dorong Peternak Sapi Perah Jalin Kemitraan Dengan Unit Pengolahan Susu untuk Pasok Program MBG
- 15 Maret 2025, 19:16 WIB
- /
- Dilihat 27 kali
- /
- humaspkh

Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong adanya kemitraan antara peternak sapi perah, unit pengolahan susu, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna memasok susu untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini memastikan siswa mendapatkan asupan gizi berkualitas dari susu segar lokal yang higienis dan bernutrisi.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menegaskan bahwa integrasi rantai pasok susu segar menjadi kunci dalam menjamin ketersediaan susu berkualitas dan memperlancar distribusinya untuk MBG.
“Dengan kemitraan yang kuat, distribusi susu bisa berjalan lancar dan berkontribusi pada peningkatan gizi siswa, terutama di wilayah yang menjadi target program MBG,” ujar Agung saat meninjau persiapan unit pengolahan susu pasteurisasi di Sentul, Bogor, Sabtu, 15 Maret 2024.
Unit pengolahan di Sentul nantinya akan menjadi salah satu pemasok susu pasteurisasi bagi SPPG di Bogor. Dengan kapasitas produksi mencapai 12.000 cup per hari—setiap cup berisi 150 ml—unit ini diharapkan mampu melayani minimal empat SPPG yang mencakup sekitar 12.000 siswa. Susu yang dihasilkan berasal dari susu segar murni, berbeda dengan produk olahan lain yang hanya mengandung 20 persen susu.
Muchlido Apriliast, pengelola unit pengolahan yang juga tergabung dalam Perhimpunan Peternak Muda Indonesia (Perpami), menekankan pentingnya peran koperasi dalam menciptakan ekosistem persusuan secara berkelanjutan.
“Kolaborasi ini membuka peluang bagi peternak untuk berkontribusi dalam program pangan nasional. Dengan dukungan yang tepat, peternak muda bisa melihat sektor ini sebagai peluang bisnis yang menjanjikan dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kementan menargetkan model kemitraan ini dapat diperluas ke berbagai daerah dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta. Selain meningkatkan kesejahteraan peternak, program ini juga memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memastikan akses masyarakat terhadap sumber gizi berkualitas.