Kementan dan GKSI Jatim Kolaborasi Tingkatkan Produksi Susu Lewat Teknologi Reproduksi Sapi Perah
- 21 Mei 2025, 08:46 WIB
- /
- Dilihat 33 kali
- /
- adminpemberitaan

Malang — Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat sinergi antar lembaga dalam rangka meningkatkan produksi susu nasional. Salah satu langkah nyata ditunjukkan melalui kerja sama strategis antara Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dengan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Provinsi Jawa Timur (16/5).
Kerja sama tersebut mencakup sejumlah aspek penting, seperti penyediaan dan distribusi semen (mani) beku (sexing dan unsexing), layanan nitrogen cair, pelatihan dan sertifikasi kompetensi petugas teknis, layanan deposit semen beku, penguatan sarana inseminasi buatan, serta pengembangan sistem layanan satu pintu bagi koperasi dan peternak anggota GKSI Jawa Timur.
"Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah mendapatkan data populasi sapi perah yang riil di Jawa Timur agar kita bisa merencanakan kebutuhan semen beku secara tepat dan terukur," ujar Nur Kayin.
Ia menambahkan, BBIB Singosari merupakan mitra strategis dalam mendukung bisnis inti GKSI yang berbasis pada produksi susu. “Sapi perah berkualitas bergantung pada benih unggul, dan di sinilah peran krusial BBIB Singosari,” katanya.
Kepala BBIB Singosari, Akbar menyampaikan bahwa pihaknya siap mengakomodasi seluruh kebutuhan teknis yang disepakati dalam kerja sama, sekaligus berperan sebagai mediator antara koperasi susu (KUD) di Jawa Timur dengan GKSI Jawa Timur.
“Kami juga akan memastikan kolaborasi antarkoperasi dapat berjalan efektif, sinergis, dan berdampak langsung bagi peternak,” ungkap Akbar.
Salah satu layanan unggulan yang ditawarkan dalam kerja sama ini adalah sistem deposit semen beku. Lewat layanan ini, koperasi atau peternak yang telah membeli semen beku dapat menyimpannya di Bank Sperma BBIB Singosari dalam jangka waktu tertentu dengan biaya terjangkau. Layanan ini dinilai mampu menjaga mutu dan efektivitas semen beku hingga waktu penggunaannya.
Kementan berharap sinergi ini tidak hanya mampu mendorong pertumbuhan populasi dan produktivitas sapi perah di Jawa Timur, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap program nasional peningkatan gizi masyarakat melalui ketersediaan susu segar berkualitas.
“Langkah ini menjadi contoh kolaborasi strategis antara lembaga pemerintah dan koperasi dalam membangun ketahanan pangan dan memperkuat sektor peternakan nasional,” tutup Akbar.