Kementan dan Komisi IV DPR RI Perkuat Sinergi Jelang Idul Adha, Peternak Rakyat Jadi Fokus Utama
- 24 Mei 2025, 11:39 WIB
- /
- Dilihat 53 kali
- /
- adminpemberitaan

Purwakarta — Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung penyediaan hewan kurban nasional menjelang Idul Adha 2025. Kegiatan ini dilakukan melalui kunjungan kerja spesifik ke peternakan rakyat Hijrah Barokah Farm, mitra binaan PT Berdikari di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, 22 Mei 2025.
Kunjungan bertema besar Swasembada Pangan itu dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, dan diikuti sejumlah anggota Komisi IV, jajaran Kementan, Badan Karantina Indonesia, Badan Pangan Nasional, Direksi PT Berdikari, pemerintah daerah, serta para peternak lokal.
Ahmad Yohan memimpin dialog langsung dengan para pemangku kepentingan. Berbagai tantangan dan isu strategis seperti distribusi ternak, lahan peternakan, pengawasan penyakit hewan, hingga ketergantungan impor daging menjadi bahasan, selain memastikan kesiapan hewan kurban menjelang Iduladha.
“Menjelang Iduladha, aspek kesehatan dan keamanan hewan ternak harus menjadi perhatian utama,” ujarnya.
Anggota Komisi IV, Firman Soebagyo, menyoroti perlunya regulasi tegas terkait lalu lintas ternak.
“Hewan yang belum divaksin tidak boleh melintas wilayah. Ini soal keamanan pangan nasional. Pemerintah juga perlu perkuat ketersediaan vaksin melalui kemitraan lintas sektor,” kata Firman. Ia juga mendorong agar BUMN seperti PT Berdikari bisa lebih optimal dalam mendukung pembangunan peternakan rakyat berkelanjutan.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Hary Suhada, menegaskan bahwa ketersediaan hewan kurban tahun ini berada dalam kondisi surplus nasional.
“Ini capaian kerja bersama peternak, BUMN, dan pemerintah dalam meningkatkan produksi dalam negeri,” katanya.
Hary menyatakan bahwa pemerintah telah memperkuat pengawasan kesehatan hewan kurban dan memprioritaskan daerah dengan lalu lintas ternak tinggi untuk distribusi vaksin PMK.
“Regulasi vaksinasi sedang kita sempurnakan. Dalam waktu dekat, kita akan gelar FGD nasional bersama pemda, BUMN, dan stakeholder untuk rumuskan strategi jangka panjang,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kemajuan peternakan Hijrah Barokah Farm yang dinilai berhasil menerapkan model kemitraan closed-loop antara peternak inti dan plasma.
“Model seperti ini terbukti mampu mendorong produktivitas dan menjamin kepastian pasar bagi peternak,” imbuh Hary.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, dalam pernyataan terpisah menegaskan pentingnya membangun ekosistem peternakan nasional yang solid.
“Kemitraan antara peternak, BUMN, dan pemerintah harus dikawal bersama. Kita ingin bukan hanya swasembada, tapi industri peternakan yang tangguh dan berdaya saing di tingkat global,” ujarnya.