Penyembelihan Hewan Kurban di Tangsel, Sapi Banmas 1,1 ton Jadi Perhatian
- 08 Juni 2025, 14:29 WIB
- /
- Dilihat 12 kali
- /
- adminpemberitaan

Tangerang Selatan, - Suasana penuh khidmat mewarnai prosesi penyembelihan hewan kurban di kawasan Masjid Islamic Center Kota Tangerang Selatan, Sabtu (7/6). Sebanyak 8 ekor sapi dan 35 ekor kambing serta domba disembelih dalam pelaksanaan ibadah kurban tahun ini. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah sapi kurban bantuan kemasyarakatan (banmas) Presiden RI, jenis simental berbobot 1,1 ton yang berasal dari peternak lokal Lebak Talas Farm, Pondok Cabe, Tangsel.
Prosesi penyembelihan dilaksanakan oleh juru sembelih halal (Juleha) bersertifikasi. Dengan menerapkan prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare) dan prosedur pemotongan yang sesuai standar kesehatan hewan. Panitia kurban memastikan proses berlangsung aman dan higienis.
Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan, Kementerian Pertanian, Makmun, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara pemerintah, peternak, dewan kemakmuran masjid (DKM), dan masyarakat.
“Kami menyaksikan langsung bagaimana sapi seberat 1,1 ton ini—hasil budidaya peternak lokal—diproses secara profesional. Ini bukan hanya ibadah kurban, tapi wujud nyata kemajuan sektor peternakan di tingkat Kota,” ujarnya.
Makmun menambahkan, bantuan sapi dari Presiden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Indonesia tahun ini merupakan loncatan besar dalam mendukung peternak rakyat.
“Dulu hanya satu ekor per provinsi, kini satu ekor per Kabupaten/Kota. Ini bentuk keberpihakan Presiden terhadap para peternak sebagai ujung tombak ketahanan protein hewani nasional,” tegasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tangerang Selatan, Yepi Suherman menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden atas perhatian terhadap warganya.
“Alhamdulillah, warga Tangsel mendapatkan kehormatan menerima bantuan sapi dari Presiden. Ini bukti bahwa peternakan lokal kita diakui. Sapi ini berasal dari Pondok Cabe—berarti potensi dalam Kota pun bisa menghasilkan hewan berkualitas tinggi,” katanya.
Ia menambahkan, seluruh hasil kurban akan disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima secara tertib dan merata. Distribusi daging dilakukan dengan sistem kupon dan melibatkan relawan dari berbagai elemen masyarakat.
“Kami pastikan daging kurban tepat sasaran dan prosesnya sesuai dengan kaidah syariah dan standar keamanan pangan,” tutur Yepi.
Sementara itu, Bukhari Muslim dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian, khususnya Ditjen PKH, atas dukungannya terhadap pembinaan Juru Sembelih Halal (Juleha). Kolaborasi ini dinilai penting dalam memperkuat sistem jaminan produk halal, terutama pada momen ibadah kurban.
BPJPH menekankan bahwa produk halal bukan hanya soal hewan yang halal, tetapi juga proses yang benar. "Kami ingin masyarakat benar-benar merasakan manfaat keberadaan Juleha, agar daging yang dikonsumsi tak hanya halal secara zat, tapi juga sesuai prosesnya." pungkasnya.