• 22 Februari 2020, 04:41 WIB
• /
• Dilihat 1899 kali

Bireuen_Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyerahkan 16 ekor Sapi Aceh dari rencana bantuan 1.000 ekor untuk 50 kelompok peternak di 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh pada acara Kenduri Kebangsaan di Bireun, 22/02/2020.

Selain itu Kementerian Pertanian melalui salah satu unit pelaksana teknisnya, yakni Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Indrapuri menyerahkan 20 ekor sapi kepada Yayasan Sukma Bangsa untuk dijadikan hidangan Kuah Beulangong (Kari Aceh) pada acara yang sama. 

Di hadapan jajaran Eselon I lingkup Kementan, Plt. Bupati Bireuen dan jajaran, Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Pemerintahan dan Politik, Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN RI dan perwakilan dari Komisi IV DPR RI, serta masyarakat, Mentan SYL menjelaskan pentingnya Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dalam pembangunan pertanian.

"Konstratani sangat penting dan merupakan ujung tombak pembangunan pertanian. Ke depan diharapkan dapat mendukung Aceh sebagai kawasan dengan pertanian maju, mandiri, dan modern," ujarnya disela-sela kunjungan yang juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo tersebut. 

Terkait bantuan sapi yang diberikan, Mentan SYL menyampaikan bahwa sapi memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena sapi dapat memberikan banyak manfaat. Ia berharap, masyarakat dapat merawat sapi - sapi tersebut dengan baik, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. 

"Saya berkeliling Indonesia untuk menyapa para petani - peternak dan memberikan semangat agar menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, maju, modern," tambah SYL.

Mentan SYL menyebutkan bahwa bantuan yang diberikan merupakan arahan dari Presiden RI, Joko Widodo untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat. Melalui bantuan yang diberikan dan pelaksanaan program Kostratani ini diharapkan bisa menekan angka kemiskinan nasional. 

Sementara itu, Nasrullah Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menambahkan bahwa untuk bantuan sapi yang diberikan di Provinsi Aceh, diperlukan manajemen yang mencakup pemberian asuransi dan pemantauan khusus penerima bantuan oleh Pusat, Pemda dan Babinsa/Babimkabtimas serta KOSTRATANI. 

"Kelompok penerima bantuan juga kita dorong untuk bisa mengakses KUR untuk pengembangan usahanya," pungkasnya.