• Beranda
  • Berita
  • Persiapan Lokakarya Prioritisasi Zoonosis Lintas Sektor Dengan Menggunakan Metode One Health Zoonotic Disease Prioritization Tools

Persiapan Lokakarya Prioritisasi Zoonosis Lintas Sektor Dengan Menggunakan Metode One Health Zoonotic Disease Prioritization Tools

  • 08 November 2020, 14:08 WIB
  • /
  • Dilihat 1514 kali

Zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, menjadi perhatian dan ancaman terhadap kesehatan. Sekitar 6 dari 10 penyakit infeksius pada manusia ditularkan oleh hewan dan 3 dari 4 penyakit infeksi baru atau emerging infectious disease berasal dari hewan. Penyakit zoonotik seperti rabies dan anthrax adalah contoh penyakit yang berdampak pada kesehatan manusia, hewan serta lingkungan sebagai tempat tinggal bersama. Perilaku manusia di dunia dalam skala luas menyumbang terhadap munculnya penyakit-penyakit zoonotik, termasuk tekanan populasi, deforestasi, intensifikasi pertanian, perdagangan global hewan liar dan konsumsi daging secara berlebihan. Ancaman zoonosis di Indonesia maupun di dunia cenderung meningkat dan berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat. Beberapa tahun belakangan ini, muncul penyakit yang disebut emerging and re-emerging diseases yang dipicu oleh perubahan iklim, habitat, serta faktor kepadatan populasi. Emerging zoonoses merupakan penyakit zoonotik yang baru muncul, dapat terjadi di mana saja di dunia dan dampaknya berpotensi menjadi parah , sedangkan re-emerging zoonoses merupakan penyakit zoonotik yang sudah pernah muncul dan menunjukkan tanda mulai meningkat kembali.

 

Pentingnya prioritasi zoonosis dalam konsep one health

Kurangnya koordinasi antara sektor menjadi faktor lemahnya penanganan zoonosis, sehingga deteksi, pencegahan dan respon menjadi kurang efektif dan efisien, karena itu kesepakatan bersama serta agenda prioritas di semua sektor yang terlibat sangat penting sehingga dapat mengalokasikan sumber daya dan memperkuat penanganan zoonosis. Prioritisasi zoonosis perlu dilakukan mengingat: 1) Tidak ada satu sektor yang dapat mengatasi masalah kesehatan secara mandiri, 2) Kesuksesan intervensi pada kesehatan masyarakat membutuhkan koordinasi One Health, 3) Rencana aksi dan implementasi strategi akan menjadi lebih mudah dan sukses apabila sektor One Health terlibat dalam perencanaan dan prioritisasi. 

Sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan Lokakarya One Health Zoonotic Disease Prioritization direncanakan akan diselenggarakan pada awal tahun 2021, telah dilaksanakan Lokakarya Virtual Pengenalan Prioritisasi Zoonosis Lintas Sektor dengan menggunakan Metoda One Health Zoonotic Disease Prioritization (OHDZP) dan Pelatihan Fasilitator OHDZP Tools.

 

Lokakarya Virtual Pengenalan Prioritisasi Zoonosis Lintas Sektor dengan menggunakan Metoda One Health Zoonotic Disease Prioritization (OHDZP)

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bersama Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mngadakan Lokakarya Virtual Pengenalan Prioritasisasi Zoonosis Lintas Sektor dengan menggunakan Metoda One Health Zoonotic Disease Prioritization (OHDZP) Tools pada tanggal 23 Oktober 2020.  Lokakarya ini melibatkan Kementerian dan Lembaga terkait, diantaranya Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,  organisasi profesional kesehatan hewan dan kesehatan manusia, badan-badan internasional seperti FAO, WHO dan CDC melalui dukungan USAID. Lokakarya ini dihadiri oleh peserta lintas sektor kementerian dan lembaga Indonesia, para mitra pembagunan dan internasional, akademisi dari universitas, asosiasi profesi dan para ahli kesehatan hewan, kesehatan masyarakat dan kesehatan satwa liar.  Lokakarya Pengenalan Prioritisasi Zoonosis Lintas Sektor dengan  Menggunakan Metoda One Health Zoonotic Disease Prioritization (OHDZP) Tools merupakan langkah penting dalam peningkatan kapasitas nasional untuk penanganan zoonosis serta ancaman kesehatan seperti resistensi antimikroba, keamanan dan ketahanan pangan.

Lokakarya virtual dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner.  Dalam sambutannya disampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dengan berbagai displin ilmu dalam penanganan zoonosis dan ancaman kesehatan lain yang mencakup kesehatan manusia, hewan dan lingkungan.  Diharapkan juga para peserta yang berasal dari dari sektor kesehatan manusia, hewan, satwa liar dan lingkungan, serta mitra terkait lainnya, memahami proses prioritasisasi dengan dengan pendekatan One Health, peran dan tanggung jawab masing-masing sektor, serta memperkuat mekanisme dan koordinasi jejaring One Health.

Dalam kesempatan ini disampaikan beberapa sambutan perwakilan dari Kemenko PMK, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian dan CDC.  Dalam sambutannya, Kasubdit Keamanan Hayati, perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan pentingnya prioritisasi zoonosis dalam kerangka One Health merupakan upaya pengendalian zoonosis tertarget sehingga mengurangi dampak yang ditimbulkan pada manusia, hewan dan lingkungan.  Dalam pengendalian zoonosis prioritas nantinya agar ada pembagian tugas yang jelas sehingga pengendalian dapat dilakukan secara bersinergi antara 3 kementerian.  Dalam kesempatan ini, Direktur Kesehatan Hewan yang diwakili oleh Kasubdit Pengamatan Penyakit Hewan menyampaikan bahwa secara sektoral pengendalian zoonosis khususnya pada hewan telah dilaksanakan sesuai amanat Peraturan Menteri Pertanian. Dengan memperhatikan status dan situasi penyakit hewan di Indonesia, penetapan prioritisasi zoonosis harus dapat dilaksanakan secara bersinergi oleh 3 kementerian yaitu Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dalam kesempatan yang sama Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner menyampaikan bahwa prioritisasi zoonosis perlu dilakukan mengingat tidak ada satu sektor yang dapat mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.  Kesuksesan intervensi pada kesehatan masyarakat membutuhkan koordinasi One Health.  Selain itu rencana aksi dan implementasi strategi akan menjadi lebih mudah dan sukses apabila sektor One Health terlibat dalam perencanaan dan prioritisasi.  Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, bahwa Kementerian Kesehatan menyambut baik kegiatan lokakarya virtual pengenalan prioritisasi zoonosis lintas sektor dengan menggunakan metode OHZDP Tools.  Lokakarya ini dapat memberikan manfaat bagi pengambil kebijakan di tingkat pusat untuk menentukan prioritas penyakit zoonosis yang akan menjadi perhatian pemerintah pusat dari ketiga kementerian untuk 5 tahun kedepan dengan pendekatan One Health. Prioritisasi zoonosis merupakan langkah awal untuk memperkuat koordinasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi emerging dan zoonosis di Indonesia di masa yang akan datang. Memperkuat sistem surveilans penyakit infeksi emerging dan zoonosis (berbasis sindrom dan laboratorium) dan event based surveillance dalam deteksi dini maupun penanggulangan KLB/ wabah yang dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

Sebelum pelaksanaan lokakarya, telah dilaksanakan kajian literatur terhadap  penyakit zoonotik dengan mempertimbangkan cara penularan penyakit, faktor-faktor risiko, potensi terjadinya wabah, kerugian ekonomi akibat penyakit, cara pencegahan dan pengendalian penyakit serta keparahan penyakit Pemilihan awal penyakit ini berdasarkan hasil kesepakatan perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berdasarkan peraturan-peraturan yang ada serta kasus penyakit di lingkup masing-masing instansi.

Pada lokakarya virtual ini juga dibahas mengenai rencana tindak lanjut dan identifikasi pencegahan dan pengendalian dalam penanganan zoonosis prioritas melalui konsep one health, diantaranya:

  1. Pelatihan penyegaran mengenai Penilaian Risiko Bersama (Joint Risk Assessment) penyakit-penyakit zoonosis;
  2. Pembuatan modul pelatihan kesehatan untuk zoonosis dan pelatihan-pelatihan lain yang melibatkan sektor-sektor kesehatan manusia, kesehatan hewan dan satwa liar;
  3. Mengembangkan sistem informasi Zoonosis dan PIB (SIZE);
  4. Program percontohan Tripartite Zoonotic Diseases tools - SISOT (Surveillance and Information-sharing Operational Tool );
  5. Surveilans bersama Leptospirosis;
  6. Pemetaan Risiko Penyakit Zoonosis;
  7. Mengembangkan implementasi program percontohan One Health
  8. Lokakarya Prioritisasi Zoonosis One-Health (OHZDP).

 

Pelatihan Fasilitator OHDZP Tools

Kegiatan Pelatihan Fasilitator dalam rangka Lokakarya Prioritisasi Zoonosis Lintas Sektor dengan Menggunakan Metode OHZDP Tools dilaksanakan pada tanggal 26-27 Oktober di Bandung.   Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan metodologi dari Proses OHZDP serta mendapatkan keterampilan fasilitasi dan kepemimpinan untuk mendukung fasilitasi Proses OHZDP.  Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari di Hotel Hilton Bandung secara hybrid (daring dan luring) dengan peserta berasal dari perwakilan Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai fasilitator dan advisor. Dalam pelatihan ini para peserta mendapatkan pembelajaran oleh 3 orang fasilitator internasional dari CDC yang membahas tentang tentang peran fasilitator & jenis keterampilan yang dibutuhkan bagi fasilitator, tinjauan proses OHZDP, tinjauan gaya sosial, perencanaan dan persiapan, tinjauan literatur,  tujuan & daftar penyakit zoonosis awal sebagi persiapan lokakarya OHZDP, gambaran umum pengembangan kriteria, gambaran umum pengembangan pertanyaan, praktek pengembangan pertanyaan, tinjauan pengembangan pertanyaan dan tinjauan peringkat kriteria.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No.3
Gedung C Lt 6 - 9, Ragunan, Kec. Pasar Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset