Kementan Perkuat Pengawasan Usaha Unggas di Boyolali
- 14 Juni 2025, 19:59 WIB
- /
- Dilihat 18 kali
- /
- adminpemberitaan

Boyolali — Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat pengawasan dan fasilitasi terhadap industri perunggasan nasional dengan menyasar langsung titik-titik kritis rantai pasok. Salah satu langkah konkret dilakukan lewat kunjungan Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Hary Suhada, ke Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) PT Mustika Jaya Lestari di Kecamatan Ngadirojo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis lalu (12/6/2025).
Kementan menilai, peran RPHU semakin penting di tengah meningkatnya kebutuhan akan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH). “RPHU memiliki peran penting dalam menjaga mutu, keamanan, dan kontinuitas pasokan produk unggas nasional. Kami berharap pelaku usaha dapat meningkatkan standar higienitas dan keterlacakan produknya,” ujar Hary saat meninjau fasilitas pemotongan ayam berkapasitas hingga 60 ribu ekor per hari itu.
Tak hanya memantau rantai pemotongan, Kementan juga mengapresiasi penerapan teknologi rantai dingin (cold chain) yang diterapkan PT Mustika Jaya Lestari. Teknologi ini dinilai vital untuk menjaga kesegaran produk sekaligus memperluas jangkauan distribusi unggas ke berbagai wilayah.
“Modernisasi ini penting agar pelaku usaha unggas tak hanya memenuhi pasar lokal, tapi juga siap bersaing di level nasional bahkan ekspor,” kata Hary.
Head Manajer PT Mustika Jaya Lestari, Barnabas, menyambut baik kehadiran pemerintah. Ia mengaku kunjungan tersebut menjadi dorongan moral sekaligus bentuk kepedulian terhadap industri perunggasan. “Kunjungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas dan layanan, agar dapat mendukung ketahanan pangan nasiona,” ujarnya.
Boyolali merupakan salah satu sentra unggas di Jawa Tengah. Keberadaan RPHU modern di daerah ini diharapkan menjadi contoh dalam membangun industri unggas, mulai dari hulu hingga hilir.
Kementan menyatakan akan terus memperluas pengawasan dan pendampingan usaha peternakan di berbagai daerah. “Stabilitas pasokan unggas sangat ditentukan oleh sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha. Kita ingin membangun sektor yang tangguh, sehat, dan kompetitif,” pungkas Hary.