• Beranda
  • Berita
  • Peternak Ini Ciptakan Ramuan Agar Kotoran Ayam Tak Berbau

Peternak Ini Ciptakan Ramuan Agar Kotoran Ayam Tak Berbau

  • 13 Oktober 2015, 13:31 WIB
  • /
  • Dilihat 21506 kali

Usaha peternakan kerap dianggap mengganggu lingkungan karena bau limbah kotoran. Kondisi ini membuat lokasi kandang harus dibuat jauh lingkungan pemukiman penduduk.

Hal inilah mendasari kelompok tani (poktan) Manuai Bakti asal Yogyakarta menciptakan formula bioaktivator yang bisa membuat kotoran ternak, khususnya ayam, hampir tak berbau. Ini membuat kandang ternak bisa dibangun di pemukiman.

Salah seorang anggota poktan tersebut, Firhad Fauzi mengatakan, bioaktivator bermerk Tensa ini merupakan temuan baru kelompok tani tersebut, dan sudah diaplikasikan sejak 2 tahun lalu.

"Kita dibantu oleh peneliti dari UGM untuk pembinaannya. Dan belum produksi massal karena kita produksi sesuai permintaan. Bahan dari campuran rempah-rempah ditambah kotoran kelelawar," kata Firhad pada detikFinance, di Pameran ILDEX, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (10/10/2015).

Soal kemanjuran produk kelompok taninya tersebut, sambung Firhad, bioaktivator tersebut sudah diaplikasikan di banyak peternakan ayam milik kelompok taninya. Dan terbukti kotoran ayam di kandang hampir tak berbau.

"Selain dipakai di kalangan kita, karena ini juga kebetulan sudah dipasarkan secara MLM (multi marketing level). Dan sekarang sudah ada lebih dari 1.000 membernya," ujar Firhad.

Menurut Firhad, cara kerja bio aktivator tersebut sebenarnya cukup sederhana. Formula bakteri lactobacillus dan kotoran kelalawar membuat makanan ternak dicerna dengan baik, dan hanya menyisakan ampas yang hampir tak berbau.

"Kalau proses biologisnya saya tidak tahu persis. Yang pasti ini membuat kotoran ayam hanya tinggal jadi ampasnya saja. Masih bau sedikit tapi tidak menyengat. Sudah sering kita pakai di kandang ayam kita. Jadi ramuan ini tinggal dicampurkan ke air minum ayam sesuai takaran," katanya.

Selain membuat kotoran ayam tak berbau, bio aktivator yang dibuat secara rumahan di Yogyakarta ini juga membuat daging ayam lebih tebal.

"Ada perbedaan mencolok beberapa peternak kita yang sudah pakai. Sebenarnya sama kaya obat yang dijual perusahaan, kita punya ayam dipanen 28 hari berat mentok hanya 1,3 kg. Sementara setelah kita uji coba berat ayam bisa 1,7 kg," tutur Firhad.

Soal harga, pihaknya menjual bio aktivator tersebut seharga Rp 400.000 untuk setiap 6 botol berisi 540 mililiter. "Itu kan satu paket bisa dipakai untuk 1.000 ekor ayam sampai panen selama sebulan," jelasnya.

 

Sumber : https://finance.detik.com/read/2015/10/10/094316/3041106/4/peternak-ini-ciptakan-ramuan-agar-kotoran-ayam-tak-berbau

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No.3
Gedung C Lt 6 - 9, Ragunan, Kec. Pasar Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset