• Beranda
  • Berita
  • Peluncuran Program Kemitraan Australia-Indonesia Dalam Rangka Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular yang Baru Muncul di Provinsi Sulsel dan Sulbar

Peluncuran Program Kemitraan Australia-Indonesia Dalam Rangka Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular yang Baru Muncul di Provinsi Sulsel dan Sulbar

  • 22 Desember 2011, 09:49 WIB
  • /
  • Dilihat 1572 kali

Makassar–Peluncuran Program Kemitraan Australia-Indonesia dalam rangka Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular yang Baru Muncul (Australia Indonesia Partnership for Emerging Infectious Diseases/AIP-EID) untuk periode 2010-2014 di Sulawesi Selatan secara resmi telah dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2011 oleh Gubernur Sulawesi Selatan dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Ir. Syukur Iwantoro MS, MBA dan Perwakilan dari DAFF Australia Mrs. Karen Schneider. Peluncuran program kemitraan Australia dan Indonesia secara nasional telah diresmikan oleh Bapak Menteri Pertanian pada tanggal 9 Maret 2011 yang lalu. Dan karena suatu hal untuk tingkat sub nasional peluncurannya baru dapat dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2011 walaupun secara operasional; program kemitraan tersebut telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah disepakati oleh ke 2 (dua) negara.

Mrs. Karen Schneider (First Assistant Secretary DAFF) menyampaikan bahwa program kemitraan Australia-Indonesia ini didanai oleh AusAID dan dilaksanakan oleh Department of Agriculture, Fishery and Forestry (DAFF), bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Indonesia serta otoritas kesehatan hewan tingkat provinsi dan lokal. Program ini fokus pada deteksi penyakit menular yang baru muncul, pencegahan dan pengendalian penyakit melalui peningkatan kapasitas kelembagaan. Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang sangat baik untuk percontohan program ini karena merupakan pusat utama untuk produksi ternak dan unggas di kawasan timur Indonesia dengan sebagian besar penduduk pedesaan.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam sambutannya, menyambut baik program ini terutama dalam rangka untuk memperkuat sistem layanan veteriner nasional, termasuk upaya peningkatan kapasitas SDM yang bertanggungjawab terhadap kesehatan hewan baik di pusat maupun daerah. Penguatan sistem pelayanan kesehatan hewan nasional ini penting dalam upaya menghadapi ancaman masuknya penyakit hewan menular yang baru muncul (Emerging Infectious Diseases) yang berpotensi menghandurkan dunia peternakan. Selain itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan juga mengharapkan melalui program kemitraan Australia-Indonesia yang difokuskan pada 3 (tiga) komponen yaitu (1). penguatan struktur, fungsi dan koordinasi di bidang kesehatan hewan nasional, (2). penguatan manajemen informasi, kemampuan laboratorium dan epidemiologi serta fungsi karantina dan (3). mendukung sistem layanan veteriner pada tingkat sub nasional, khususnya propinsi dan kabupaten/kota dengan menetapkan wilayah percontohan provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. 

Gubernur Sulawesi Selatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa dipilihnya Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sebagai lokasi percontohan merupakan momentum yang sangat strategis untuk terciptanya sistem layanan kesehatan hewan yang murah, mudah dan terjangkau sehingga dalam jangka panjang dapat dijadikan model pendekatan secara nasional. Melalui kerjasama kemitraan ini Gubernur Sulawesi Selatan berharap agar sistem informasi kesehatan hewan dapat ditata dengan lebih baik. Selain itu jaringan komunikasi dan informasi dari Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kab./Kota, Provinsi sampai ke Pusat benar-benar dapat diwujudkan secara fokus, melembaga dan terkoordinasi. Sehingga dengan sistem informasi yang terjalin dengan baik, maka langkah-langkah penanggulangan setiap terjadi kasus dapat dilakukan dengan baik dan cepat. 

Peresmian Peluncuran Program Kemitraan Australia-Indonesia dalam rangka Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular yang Baru Muncul (Australia Indonesia Partnership for Emerging Infectious Diseases/AIP-EID) untuk periode 2010-2014 di Sulawesi Selatan secara resmi dilakukan dengan ditandai dengan membunyikan alat penumbuk padi tradisional (lesung) yang dilakukan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Ir. Syukur Iwantoro MS, MBA serta Perwakilan dari DAFF Australia Mrs. Karen Schneider.

Selanjutnya Peluncuran Program Kemitraan Australia-Indonesia dalam rangka Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular yang Baru Muncul (Australia Indonesia Partnership for Emerging Infectious Diseases/AIP-EID) untuk periode 2010-2014 juga dilaksanakan di Sulawesi Barat yang secara resmi dilakukan dengan ditandai dengan pemukulan beduk telah dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2011 oleh Gubernur Sulawesi Barat dan dihadiri oleh Perwakilan dari DAFF Australia Mrs. Karen Schneider, sedangkan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan diwakili oleh Kepala BBVet Maros, Drh. Bagoes Purmadjaja, MSc. 

(Sub Bagian Kerjasama dan Humas – Ditjen Peternakan dan Keswan)

 
Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset