pelsa-cctv-pemantau-kesehatan-hewan

  • 13 Juni 2016, 13:57 WIB
  • /
  • Dilihat 1713 kali

MAKASSAR_ Pelsa atau Pelapor Desa, merupakan ujung tombak iSIKHNAS.  iSIKHNAS adalah sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang mutakhir, menggunakan teknologi sehari-hari dengan cara yang sederhana namun cerdas untuk mengumpulkan data dari lapangan dan dengan segera menyediakannya bagi para pemangku kepentingan dalam bentuk yang bermakna dan dapat segera dimanfaatkan.

Sampai  akhir Maret 2015, terdapat 21 propinsi dan 91 kabupaten/kota yang sudah menggunakan sistem iSIKHNAS.  Sistem ini akan terus diperkenalkan sehingga nantinya dapat menjangkau total 33 propinsi.

Selama ini jarak dan waktu menjadi kendala dalam memonitor dan melaporkan kasus-kasus penyakit hewan yang ditemukan di daerah. Oleh karena itu, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan mengembangkan sistem iSIKHNAS (Integrasi Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional).  Dalam pengembangan sistem iSIKHNAS tersebut, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menjalin kerjasama dengan Australia melalui kegiatan Australia Indonesia Partnership for Emerging Infectious Desease (AIP-EID).

Pelapor Desa inilah yang membantu petugas dalam memonitor dan melaporkan kejadian atau temuan kasus penyakit hewan yang ada di masyarakat. Pelsa biasanya terdiri dari tokoh pemuda (karang taruna), kelompok tani wanita, kader desa, tokoh masyarakat, kelompok tani ternak atau informan kunci. Para Pelapor Desa ini serupa CCTV yang memonitor dan melaporkan kejadian penyakit hewan dimasyarakat.

Drh Ma’aruf dari Puskeswan Kab Barru Sulawesi Selatan merasakan manfaat iSIKHNAS ini. Beliau mengatakan bahwa dengan adanya iSIKHNAS ini, maka informasi dan laporan dapat disampaikan dalam hitungan detik.  Oleh karena itu, pada awal 2015 Kabupaten Barru merekrut Pelsa sebanyak 227 orang untuk memonitor di 227 dusun di Kabupaten Barru. Mayoritas perwakilan dari masing-masing kabupaten di Sulawesi Selatan merasakan manfaat dari iSIKHNAS dan Pelsa-nya.

Diharapkan masing-masing daerah dapat mereplikasi sistem yang sudah dilaksanakan ini.  “Dengan Pelsa, kendala jarak dan waktu di pedalaman Sulawesi dapat teratasi dengan mudah” kata drh Ratnawati, Kepala Puskeswan Kabupaten Sinjai.

 

Sumber : Astri W Putri, S.Sos ;  Titik Triary Wijaksani, SPt-Sub Bagian Kerjasama dan Humas

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset