• 31 Oktober 2016, 09:09 WIB
• /
• Dilihat 1714 kali

Boyolali,Jawa Tengah,_ Presiden Joko Widodo sangat optimis Indonesia kedepan bisa mencapai swasembada pangan termasuk protein asal ternak. Hal itu disampaikan saat membuka secara resmi puncak peringatan Hari Pangan Sedunia ke-36 tahun 2016 pada hari Sabtu 29 Oktober 2016 di Boyolali Provinsi Jawa Tengah yang ditandai dengan membunyikan klontong secara bersama-sama. Sebelumnya, Jokowi beserta tamu undangan diperlihatkan kinerja Kementerian Pertanian selama 2 tahun lewat infovidio #Ker2jaNyata Kementerian Pertanian.

"Dengan  melihat tanyangan kinerja Kementerian Pertanian selama 2 tahun, saya yakin dan optimis Indonesia kedepan bisa mencapai swasembada pangan termasuk protein asal ternak," ucapnya.

Dalam tayangan tersebut dijelaskan beberapa komoditi pertanian yang mengalami percepatan dan lompatan produksi termasuk sub sektor peternakan dan kesehatan hewan yaitu melalui program "SIWAB 2017" Sapi Indukan Wajib Bunting.

"Diawal dan dipertengahan bulan Oktober 2016 saja sub sektor peternakan dan kesehatan hewan mengalami percepatan prestasi dan produksi yaitu ditandai dengan diraihnya penghargaan rekor MURI atas Pendukung Panen Pedet (Anak Sapi) Hasil Inseminasi Buatan secara Serentak Terbanyak pada Tingkat Provinsi yaitu 4.000 ekor di Lamongan Provinsi Jawa Timur dan juga mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia - Dunia (LEPRID) atas prestasi yang diraihnya sebagai pendukung penyelenggaraan rekor gerakan aksi 1.000 titik kelahiran anak sapi (pedet) hasil Inseminasi Buatan (IB) berbasis data recording di Bone Provinsi Sulawesi Selatan serta terjadi peningkatan Akseptor dari 3 juta pada tahun 2016 menjadi 4 juta untuk tahun 2017 sebagai target.

"saya ingin menyampaikan apa adanya, bahwa kedepan ada 3 komponen utama yang menjadi perhatian pemerintah karena ini menjadi rebutan oleh negara-negara lain, yaitu pangan, energi dan air,"ungkap Presiden Jokowi.

Mulai sekarang diantisipasi, harus disiapkan dari sekarang," tambahnya.

Lebih lanjut Jokowi menyampaikan bahwa tahun lalu masih impor, kedepan saya optimis tidak ada impor, kalau kita betul-betul bekerja keras, maka November saya pastikan tidak ada impor" ungkap Jokowi penuh harap.

"Khusus pangan, saya yakin tidak impor kalau kita kerja keras dan bekerja bersama,", tambahnya.

"Tahun depan kita bangun embung-embung kecil karena kunci air inilah yang bisa menumbuhkan tanaman pangan kita"  jelas Jokowi.

Hadir pada acara tersebut adalah Ibu Negara Iriana Joko Widodo, beberapa Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan jajaranya, stakhokder, kelompok tani ternak dan beberapa tokoh masyarakat.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya mengungkap bahwa Hari Pangan Sedunia sebenarnya kita mau tunjukkan dunia bahwa Indonesia cukup pangan dan berlimpah.

"Terkait dengan swasembada daging, pemerintah telah melaunching Upsus Siwab 2017 melaui kegiatan IB sampai bunting, disini ada buntingnisasi, ini untuk mendorong kegiatan Siwab di lapangan," ucap Ganjar.

"Penyuluh tetap ada karena penyuluh adalah bamper untuk dampingi petani peternak di lapangan",  ungkapnya.

Peringatan HPS ke 36 tahun 2016 mengakat tema internasional "Climate is Changing, Food and Angriculture must too" dan tema nasionalnya adalah "Membangun Kedaulatan Pangan Berkelanjutan di Era Perubahan Iklim".  Tema ini dipilih agar semua pihak di dunia memberikan perhatian lebih besar terhadap dampak perubahan iklim utamanya pada produksi dan ketahanan pangan masyarakat. Sedangkan terkait dengan sub sektor peternakan, dalam kegiatan pameran menampilkan tema "Membangun Kedaulatan Pangan Asal Ternak Berkelanjutan di Era Perubahan Iklim".

 

Sumber: Padjarnain, S.Pt, M.Si, Yuliana Susanti, S.Pt, MSi. Subbag Kerjasama dan Humas, Bagian Perencanaan Ditjen PKH.