Pertemuan The Southeast Asia Veterinary Epidemiology Group Workshop and Training
- 21 November 2023, 07:16 WIB
- /
- Dilihat 310 kali
- /
- humaspkh
Indonesia berkesempatan membagikan pengalamannya kepada negara-negara anggota ASEAN tentang pemanfaatan Surveillance Evaluation Tools (SET), pada pertemuan The Southeast Asia Veterinary Epidemiology Group Workshop and Training yang dilaksanakan tanggal 20-22 November 2023 di Yogyakarta.
Kapasitas surveilans berkualitas dengan dukungan laboratorium diagnostik yang andal dapat menjamin kecepatan dan ketepatan mendeteksi dan merespons ancaman penyakit hewan yang endemis dan baru muncul atau muncul kembali, termasuk penyakit Zoonosis. Oleh karena itu, untuk mendukung ASEAN meningkatkan kapasitas pengawasan dan peringatan dini di wilayahnya, FAO Regional Office for Asia and the Pacific (FAO RAP) melalui Proyek SMART-ASEAN, yang didanai oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia, mengadakan workshop tersebut.
Indonesia sebagai negara pertama yang menggunakan SET membagikan pengalamannya kepada focal point ASEAN Veterinary Epidemiology Group (AVEG) terkait upaya mengidentifikasi gap/kesenjangan dalam surveilans dan memprioritaskan kegiatan untuk menangani kesenjangan tersebut.
SET sendiri merupakan instrumen yang komprehensif dan terstandarisasi dalam mengevaluasi sistem surveilans penyakit hewan di suatu negara. Hasil dari Alat Evaluasi dan Pengawasan yang dikembangkan oleh FAO ini dapat memberikan rekomendasi yang spesifik, terukur, dan sistematik, sehingga suatu negara dapat melakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi dan mengawasi perkembangannya.
Sebagai informasi, sampai saat ini baru tiga negara ASEAN yang sudah menggunakan SET, yaitu Indonesia, Kamboja, dan Vietnam. Berdasarkan hasil workshop, negara-negara anggota ASEAN yang belum menggunakan SET telah sepakat untuk mencoba tools tersebut di negara masing-masing dan akan berbagi pengalaman terkait hasil yang didapat.
Workshop tersebut diharapkan menjadi sistem peringatan dini yang efisien bagi semua negara anggota ASEAN untuk mendeteksi dan merespons dengan cepat setiap ancaman penyakit hewan yang muncul.