BIB Lembang Jadi Model Nasional Penguatan Layanan Inseminasi Buatan
- 17 Juni 2025, 07:40 WIB
- /
- Dilihat 19 kali
- /
- adminpemberitaan

Lembang — Kementerian Pertanian melalui Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang terus memperkuat peran sebagai pusat rujukan nasional dalam pengembangan teknologi reproduksi ternak. Hal ini tercermin dari kunjungan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan ke BIB Lembang, Jumat (13/6/2025), dalam rangka peningkatan mutu layanan inseminasi buatan (IB) dan pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU).
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Daerah untuk memperkuat sistem perbibitan dan memperluas jangkauan layanan IB berbasis teknologi. Dalam pertemuan tersebut, berbagai tantangan pengelolaan IB di daerah turut dibahas, termasuk sistem distribusi semen beku yang masih mengandalkan jalur paguyuban. Kendati demikian, Grobogan menegaskan komitmen untuk terus menggunakan produk semen beku dari BIB Lembang sebagai bentuk kepercayaan terhadap mutu genetik dan layanan teknis yang disediakan.
Ketua Tim Kerja Pemeliharaan Ternak BIB Lembang, Ono Syamyono, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjamin keberhasilan program peningkatan populasi dan mutu genetik ternak nasional.
“Ini bentuk sinergi yang sangat baik untuk mendukung mutu inseminasi buatan di lapangan. Kami berharap hasil kunjungan ini bisa langsung dirasakan dan dilanjutkan dengan kerja sama lebih erat,” ujar Ono.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan, Amin Nur Hatta, menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya, BIB Lembang menjadi referensi penting dalam penguatan layanan IB berbasis inovasi dan transparansi tata kelola layanan publik.
“Kami berterima kasih atas sambutan hangat dan materi yang disampaikan. Harapan kami sinergi ini terus berlanjut untuk mendukung kemajuan sektor peternakan,” kata Amin.
Selain diskusi, tim teknis BIB Lembang juga memaparkan manajemen produksi dan distribusi semen beku, pengelolaan BLU yang efisien, serta strategi peningkatan kualitas genetik ternak.
Kementerian Pertanian mendorong agar model integrasi layanan seperti ini dapat direplikasi di berbagai daerah lain. Tujuannya, memperkuat kemandirian peternak melalui layanan IB yang berkualitas dan berkelanjutan untuk mendukung swasembada protein hewani nasional.