• Beranda
  • Berita
  • Dirjen PKH Apresiasi Keberhasilan Integrasi Sapi - Sawit di PTPN V

Dirjen PKH Apresiasi Keberhasilan Integrasi Sapi - Sawit di PTPN V

  • 13 April 2016, 12:21 WIB
  • /
  • Dilihat 1706 kali

Untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi nasional saat ini, selain dipenuhi dari ketersediaan daging sapi lokal juga dipenuhi dari impor. Ketergantungan terhadap daging impor yang cukup tinggi dikhawatirkan oleh beberapa pihak akan berimplikasi terhadap ketidakstabilan harga seperti yang terjadi akhir-akhir ini.  Oleh karena itu, Pemerintah terus mengoptimalkan potensi lahan pada perkebunan milik pemerintah dengan mendorong BUMN untuk berusaha membuat terobosan dengan melakukan pengembangan integrasi sapi - sawit. Dimana pakan untuk sapi dapat diperoleh dari pemanfaatan tanaman sawit ditinjau dari segi biaya yang cukup ekonomis dan ketersediaan bahan pakan yang cukup memadai. Luas lahan perkebunan kelapa sawit yang tersebar diseluruh Indonesia mencapai kurang lebih 11 juta hektar. 

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pemerintah terus mendorong perkebunan milik pemerintah untuk memanfaatkan potensi tersebut, dan berperan dalam mendukung program peningkatan ketersediaam daging nasional. Program pengembangan integrasi sapi -sawit ini dapat berkontribusi dalam pengembangan peternakan sapi melalui pemanfataan pelepah dan bungkil sawit sebagai pakan ternak.

PTPN VI Jambi adalah salah satu perusahaan perkebunan milik pemerintah yang telah menjalankan Integrasi Sapi-Sawit (ISS). Pemeliharaan sapi dilakukan dengan kandang koloni secara intensif melalui pendekatan zero waste yang memanfaatkan limbah sawit (daun, pelepah, bungkil inti sawit maupun lumpur sawit) sebagai pakan utama sapi. Proses penggemukan dan pengembangbiakkannya mendapatkan pengawalan penuh dari para peneliti di Balitbangtan melalui penerapan berbagai inovasi teknologi. Beberapa inovasi teknologi bidang peternakan yang diterapkan antara lain teknologi penggemukan sapi melalui pemberian ransum pakan yang memanfaatkan limbah sawit, Model Kandang Komunal, Perkawinan Kelompok dan pembuatan ransum anak sapi lepas sapih, serta memanfaatkan limbah urin dan kotoran sapi sebagai pupuk kandang.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN VI Dr. Achmad Nasulian Arifin menjelaskan pengembangan ISS dimulai tahun 2012 dengan membeli 2000 ekor sapi. Selanjutnya sapi dikembangkan dengan komposisi, 70% setara 1400 ekor untuk penggemukan dan 30%  setara 600 ekor untuk pembiakan. Dengan memanfaatkan gudang bekas pengolahan karet, sapi-sapi tersebut dipelihara secara intensif dengan pemberian pakan utama limbah sawit. 

Pada bulan Oktober 2014, seluruh sapi yang digemukkan sejumlah 1400 ekor telah terjual habis, sedangkan hasil pembiakannya telah menjadi sapi dewasa 854 ekor dan sapi pedet sejumlah 261 ekor sehingga total sampai April 2016 berjumlah 1.115 ekor. 

Nasulian menjelaskan bahwa bisnis integrasi sapi sawit memang sangat menjanjikan, walaupun di tahun-tahun pertama belum mendapatkan keuntungan maksimal dari hasil jual sapi, tetapi sudah mendapat keuntungan dari hasil sampingnya, yaitu berupa kotoran sapi yang rata-rata sehari menghasilkan kotoran 5-8 kg per hari per ekor. 

"Kita bukan saja hanya mendapatkam daging tetapi limbah feses hasil kotoran sapi juga bisa menjadi keuntungan khususnya bagi perkebunan sawit", jelasnya.

Direktur Penderal Peternakan dan Kesehatan hewan, Dr. Ir. Muladno, MSA pada kunjungannya Selasa (12/4), mengapresiasi langkah PTPN VI dalam mendukung peningkatan ketersediaan daging sapi nasional. Dari perkebunan sawit milik pemerintah yang diberikan mandat menjalankan ISS, PTPN VI dinilai yang berhasil dari lainnya. Keraguan-raguan masyarakat tentang sawit harus dihilangkan bahwa sawit bermanfaat limbahnya dan memberikan keuntungan yg luar biasa dari daging sapi, kotoran sebagai pupuk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Saya mengapresiasi sekali langkah PTPN VI yang telah menerapkan pengembangan integrasi sapi - sawit, juga dengan program pembiakannya, hal ini menjadi modal utama keberlanjutan program integrasi sapi- sawit yang dijalankannya", ungkap Muladno.

 

(Ismatullah Salim, S.Pt; Yuliana Susanti, S.Pt – Humas Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan)

 
Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset