• Beranda
  • Berita
  • Genjot Produksi Susu Nasional, Kementan Dukung Terobosan Kuatkan Peternak Lokal

Genjot Produksi Susu Nasional, Kementan Dukung Terobosan Kuatkan Peternak Lokal

  • 08 Januari 2025, 10:28 WIB
  • /
  • Dilihat 115 kali
  • /
  • humaspkh

Bogor - Kementerian Pertanian (Kementan) menyambut baik peluncuran program U.S.-Indonesia Dairy Farmer Partnership (USIDP) yang diinisiasi oleh IPB University bersama United States Dairy Export Council (USDEC) dan New Mexico Department of Agriculture (NMDA). Program ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas peternak sapi perah nasional melalui pelatihan dan pendampingan intensif.

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, dalam pembukaan acara Kick-off USIDP dan seminar nasional bertajuk Indonesian Dairy Farming Scale-Up Strategy di IPB International Convention Center, mengatakan program ini adalah langkah strategis untuk mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.

“Saya kira ini sangat penting sekali karena susu merupakan salah satu komponen penting dalam program makanan bergizi gratis,” ujar Prof. Arif.

Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Imron Suandy, dalam sambutannya pada acara Kick-off program di IPB International Convention Center, menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan produksi susu nasional.

“Produksi susu domestik kita baru mampu memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan nasional. Sisanya, kita masih bergantung pada impor. Program ini adalah terobosan penting untuk meningkatkan kapasitas peternak lokal dalam menghasilkan susu yang lebih berkualitas,” kata Imron.

Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan berbasis teknologi kepada peternak sapi perah skala kecil dan menengah. Pelatihan tersebut mencakup teknik peningkatan produksi susu, pengelolaan kesehatan ternak, hingga praktik peternakan modern yang berkelanjutan.

“Kerja sama ini tidak hanya mendukung upaya kita dalam memenuhi kebutuhan susu nasional, tetapi juga membantu memberdayakan peternak rakyat yang selama ini menjadi tulang punggung sektor peternakan kita,” ujar Imron.

Pelatihan awal akan dilakukan di empat wilayah, yaitu Bogor, Bandung, Malang, dan Yogyakarta, dengan fokus utama di Bogor pada tahap awal. “Kami berharap program ini menjadi model kolaborasi yang dapat mempercepat transformasi sektor peternakan kita,” tambahnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas sapi perah di Indonesia dimiliki oleh peternak rakyat dengan rata-rata kepemilikan hanya 2-5 ekor per peternak. Produktivitasnya pun masih rendah, sekitar 12,5 liter per ekor per hari.

“Fakta ini menunjukkan bahwa sektor sapi perah kita masih memiliki banyak ruang untuk ditingkatkan. Program ini dirancang untuk memberikan pendampingan langsung kepada peternak agar mereka memahami praktik peternakan modern yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” jelas Imron.

Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini dalam mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi bagian dari kebijakan pemerintah.

“Dengan adanya MBG, kebutuhan susu nasional akan terus meningkat. Untuk itu, selain impor satu juta ekor sapi perah yang direncanakan selama lima tahun, kita juga harus memastikan ada pendampingan yang intensif bagi peternak lokal,” ujar Imron.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, program USIDP juga akan mengirim peternak milenial ke Amerika Serikat untuk mempelajari teknologi modern dalam produksi susu. Hal ini diharapkan mampu membawa inovasi baru dalam pengelolaan peternakan sapi perah di Indonesia.

“Amerika Serikat memiliki pengalaman panjang dalam pengelolaan sapi perah. Transfer teknologi ini akan menjadi nilai tambah yang sangat besar bagi peternak kita, terutama untuk generasi muda yang ingin terjun ke sektor peternakan,” ungkap Imron.

Imron menutup dengan menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari langkah strategis untuk menciptakan ketahanan susu nasional yang berkelanjutan. “Kita tidak bisa hanya bergantung pada impor. Kemandirian pangan harus dimulai dari peternak kita sendiri, dan program seperti ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi internasional dapat membantu kita mencapai tujuan itu,” tegasnya.

Dengan dukungan Kementan, USIDP diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu nasional, tetapi juga menciptakan ekosistem peternakan yang lebih modern, berkelanjutan, dan kompetitif di tingkat global.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset