• 10 Januari 2025, 16:03 WIB
• /
• Dilihat 97 kali
• /
• humaspkh

Jakarta – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menerima audiensi Deputi Bidang Pemanfaatan dan Kerja Sama Usaha Badan Bank Tanah, Hakiki Sudrajat, untuk membahas strategi pemanfaatan lahan guna mendukung pengembangan peternakan nasional. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari target Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, untuk mengoptimalkan 1,7 juta hektar lahan yang telah diidentifikasi bagi pengembangan peternakan sapi perah dan sapi potong (10/1).

Agung Suganda menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan daging, susu, dan telur nasional membutuhkan sinergi antarinstansi.

"Kementan, melalui Ditjen PKH, berkomitmen mendukung program pemanfaatan lahan yang diinisiasi oleh Badan Bank Tanah. Fokus utama kami adalah memastikan lahan yang tersedia memenuhi persyaratan administratif dan teknis, sehingga dapat mendukung investasi berkelanjutan di iisubsektor peternakan," jelasnya.

Hakiki Sudrajat menyampaikan bahwa Badan Bank Tanah siap memberikan dukungan penuh dalam memastikan tersedianya lahan yang layak untuk investasi di bidang peternakan. "Kami akan mengoptimalkan identifikasi dan verifikasi lahan, sehingga kebutuhan lahan untuk pengembangan peternakan dapat segera terealisasi. Sinergi dengan Kementan menjadi kunci dalam mempercepat pengembangan sektor peternakan," ujarnya.

Kedua belah pihak sepakat bahwa penyediaan lahan untuk peternakan sapi perah dan sapi potong akan berdampak signifikan terhadap ketahanan pangan nasional, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani.

Dengan target 1,5 juta hektar lahan, pemerintah optimis dapat menciptakan peluang besar bagi peningkatan produksi dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor. "Kami berharap langkah ini dapat menciptakan ekosistem investasi yang kondusif, serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat melalui peningkatan produksi daging, susu, dan telur," tambah Agung.

Sinergi antara Kementan dan Badan Bank Tanah ini menjadi bagian dari komitmen mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui sektor peternakan yang kuat dan berkelanjutan.