Kementrans dan BKPM Dukung Kementan, Siapkan 525 Ribu Hektare Lahan untuk Peternakan Nasional
- 18 Mei 2025, 07:52 WIB
- /
- Dilihat 36 kali
- /
- adminpemberitaan

Jakarta — Pemerintah menyatukan langkah lintas kementerian untuk membangun ekosistem investasi peternakan nasional yang terintegrasi, dengan tujuan utama mewujudkan kemandirian pangan berbasis daging dan susu. Salah satu terobosan strategis dilakukan melalui pemanfaatan lahan transmigrasi sebagai basis pengembangan kawasan industri peternakan.
Dalam pertemuan lintas sektor yang digelar di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Jumat (16/5/2025), Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman menyampaikan komitmen untuk mengalokasikan sebagian dari lahan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) transmigrasi guna mendukung industri peternakan.
“Kami saat ini mengelola 3,1 juta Hektar HPL transmigrasi, dan dari jumlah itu, sekitar 525.000 Hektar siap kami alokasikan untuk mendukung ekosistem peternakan nasional,” ujar Iftitah.
Berbeda dengan pola lama, lahan tidak lagi dibagikan kepada individu, melainkan dikelola secara kolektif sebagai aset korporasi masyarakat. Melalui skema kerja sama usaha inklusif (KSUI), masyarakat akan memiliki saham atas lahan tersebut dan bekerja sama langsung dengan investor. Skema ini dinilai lebih adil dan berkelanjutan.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, menyatakan bahwa pengembangan kawasan industri peternakan terintegrasi akan menghubungkan peternakan sapi potong dan perah dengan industri pengolahan hilir, termasuk susu dan daging olahan.
“Kita membangun ekosistem sapi pedaging dan sapi perah yang nantinya terhubung dengan industri hilir seperti pengolahan susu. Ini juga menjadi dukungan konkret terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung pemerintah,” ujar Todotua.
Menurut data pemerintah, kebutuhan daging sapi dan susu nasional masih mengandalkan impor dalam jumlah besar. Padahal, potensi sumber daya lokal, baik lahan, SDM, maupun pasar, sangat besar.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Agung Suganda, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan proyek percontohan (pilot project) di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan memanfaatkan 10.000 hektar lahan transmigrasi.
“Kami rencanakan proyek percontohan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan memanfaatkan 10.000 Hektar lahan HPL untuk pengembangan peternakan sapi,” jelas Agung.
Untuk mendukung inisiatif ini, Kementan menggandeng mitra internasional seperti Asia Beef dari Brasil dan sejumlah konsorsium peternakan, baik dari sisi teknologi maupun pembiayaan. Kementan sendiri menyiapkan sumber daya manusia dan dukungan teknis di lapangan.
Direktur Asia Beef, James Jerry Huang, mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia. Ia meyakini bahwa kemitraan antara sektor bisnis dan transfer teknologi dari Brasil akan memberi manfaat besar bagi peternak lokal dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Indonesia. Saya percaya bahwa dengan menggabungkan kekuatan bisnis dan teknologi dari Brazil, kita bisa mendukung para peternak lokal, dan pada akhirnya menciptakan ketahanan pangan berbasis daging sapi dan susu yang kita miliki," kata James.