Dirjen PKH resmikan SPR Sapi Perah Pertama di Indonesia
- 04 Desember 2015, 09:38 WIB
- /
- Dilihat 2220 kali

Pasuruan (7/11/2015) - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. Ir. Muladno, MSA meresmikan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) untuk komoditas Sapi Perah pertama di Indonesia. Hal ini ditandai dengan penandatangan deklarasi “SPR Bangkit Bersama” di Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan dalam deklarasi juga dilakukan penyerahan bendera SPR dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Gabungan Perwakilan Pemilik Ternak (GPPT), SPR Bangkit Bersama.
Deklarasi yang dilakukan di Kantor Kepala Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan ini merupakan pernyataan komitmen semua pihak untuk menerapkan visi dan strategi SPR secara total serta kesungguhan dalam mewujudkan kemampuan berdikari bagi peternak untuk lebih mandiri dan berdaulat. Deklarasi SPR Sapi Perah ini, juga disaksikan dari berbagai unsur seperti Ditjen PKH, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Timur, LPPM IPB, DPRD dan Kepolisian.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan terbentuknya SPR diharapkan terjadinya perubahan besar dan mendasar bagi peternak rakyat untuk dapat beternak secara lebih baik dan professional. Lebih lanjut beliau menambahkan SPR merupakan model pengembangan peternakan nasional yang dilakukan saat ini melalui pendekatan kawasan dalam bentuk Sentra Peternakan Rakyat. Oleh karena itu, dengan adanya pembelajaran secara terus menerus pada aspek teknis maupun nonteknis kepada peternak di SPR, diharapkan kedepannya dapat terbentuk Perusahaan Kolektif (berjamaah) berbasis koperasi.
Dari data jumlah populasi yang ada pada SPR di desa Kalipucang, Dirjen PKH mengisyaratkan bahwa SPR ini jumlahnya sudah melebihi syarat terbentuknya SPR, sehingga menambah keyakinan beliau bahwa peternak disini mampu untuk lebih meningkatkan produktivitas lagi kedepan. Namun menurut catatan beliau bahwa prioritas yang harus dilaksanakan oleh SPR disini adalah penyiapan gudang pakan, “Sebagai sentra ternak harus didukung dengan gudang pakan yang optimal” ungkap Dirjen PKH.
Pada kesempatan itu, Bupati Pasuruan juga menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten Pasuruan berkomitmen untuk mendukung pengembangan SPR sebagai program nasional dalam rangka pembangunan peternakan di Indonesia.
Sementara tersebut Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Drh. Irawan Subiyanto, M.Si menyampaikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten Pasuruan, Perguruan Tinggi dan Koperasi Setiakawan yang telah secara terus menerus memberikan sumbangsih pada pengembangan sektor sapi perah. “Sebagaimana data, fakta, juga sekaligus prestasi, SPR ini bukan SPR kelas dasar yang dalam waktu singkat diharapkan menjadi model SPR sapi perah di Indonesia” jelasnya.
Ketua LPPM IPB, Dr. Ir. Prastowo, M. Eng juga menyampaikan bahwa IPB telah menyiapkan perangkat /instrument yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran peternak. “Kita telah menyiapkan buku panduan yang keseluruhannya untuk menambah pengetahuan dan menjadi bekal bagi SPR yang telah dideklarasikan sehingga diharapkan muncul inovasi, manajemen dan teknologi yang baik bagi peternak rakyat” ungkapnya.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menambahkan bahwa tidak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan model pengembangan SPR, sehingga beliau mengimbau untuk bersama-sama membentuk kemitraan dan komitmen yang strategis, konsisten dan berkelanjutan antara peternak, pemerintah baik pusat maupun daerah, perguruan tinggi,stakeholder dan media, sehingga SPR ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan kedepannya.
(Sumber: Reno Sari, S.Pd, Yuliana, Susanti, S.Pt, M.Si, Dedeh Kurniasih, Sub Bagian Kerjasama dan Humas)