• Beranda
  • Berita
  • Revitalisasi RPH Genjot Produksi Daging Dalam Negeri

Revitalisasi RPH Genjot Produksi Daging Dalam Negeri

  • 10 Februari 2014, 11:14 WIB
  • /
  • Dilihat 1610 kali

MATARAM - Pemerintah berupaya genjot produksi daging dalam negeri melalui Program Revitalisasi Rumah Potong Hewan (RPH). Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan anggarkan sebesar 62,5 Miliar pada tahun 2014 untuk merevitalisasi sebanyak 23 unit RPH di Kabupaten/Kota yang tersebar secara nasional di sentra-sentra produksi ternak.

Pada kunjungannya di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (24/1), Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro, bersama PT.Berdikari sebagai salah satu BUMN yang melakukan usaha di sektor peternakan. Dalam kunjungannya tersebut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan bertujuan meninjau program revitalisasi RPH.

Dengan adanya RPH-RPH yang memenuhi standar di sentra-sentra produksi ternak, diharapkan ternak hidup dapat keluar dalam bentuk potongan-potongan daging guna memudahkan pengangkutan. “kedepan tidak ada lagi pengeluaran sapi seperti di NTB ini dalam bentuk sapi hidup siap potong, kecuali untuk ternak bibit”, Kata Syukur Iwantoro Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pada tahun 2014 juga pemerintah berharap adanya kapal angkut khusus sapi.

Direktur Operasional dan Pemasaran PT.Berdikari yang saat itu bersama Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan melihat beberapa lokasi RPH seperti RPH Banyumulek di Kabupaten Lombok Barat, dan RPH Asakota di Kota Bima. Untuk provinsi NTB saja program revitalisasi RPH tersebar di Kabupaten Bima, Lombok Tengah dan Sumbawa Barat pada tahun 2014 dan Kota Bima, Kabupaten Dompu, Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat dan Kota Sumbawa pada tahun 2013.

“BUMN atau swasta kita tawarkan dan ajak untuk bermitra dengan RPH-RPH yang sedang dan sudah kita revitalisasi untuk memasarkan daging ke wilayah Jadebotabek pada khususnya, seperti di Mataram ini kita tawarkan PT.Berdikari dengan RPH Banyumulek dan juga sudah berjalan dengan RPH Potoe Tanoe”, ujar Syukur Iwantoro.

Dari program revitalisasi ini, diharapkan RPH yang telah memenuhi standar tersebut dapat menghasilkan daging dengan potongan-potongan khusus yang banyak diminta oleh konsumen di Jadebotabek seperti Industri, Hotel dan Restauran. Biaya produksi daging lokal yang dihasilkan dari peternak seperti di NTB masih rendah karena mampu menghemat biaya pakan, mampu menghasilkan daging dengan kualitas yang lebih baik dengan harga yang bersaing.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :

  1. Ahmad Junaedi, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pascapanen, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
  2. Titik Triary Wijaksani (08121865425) Kepala Subag Kerjasama dan Humas, Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset