• 06 Maret 2013, 08:43 WIB
• /
• Dilihat 1732 kali

Dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Selatan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ir. Syukur Iswantoro, MS, MBA berkesempatan melakukan dialog interaktif dengan para anggota kelompok peternak sapi Bali di Kabupaten Barito Kuala dan meninjau para sarjana membangun desa yang membina dan mengembangkan usaha sapi potong, sapi Bali di kabupaten yang sama. 

Ir. Syukur Iswantoro, MS, MBA dalam kunjungannya ke Barito Kuala didampingi Kepala Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Selatan, Kepala UPT dan diterima langsung oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Barito Kuala, yang juga mendampingi saat kunjungan kerja ke lapangan. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada saat dialog dengan peternak dan mengamati secara langsung sapi-sapi yang dipelihara oleh peternak juga menyampaikan bahwa Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada prinsipnya mendukung upaya yang dilakukan oleh Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Peternakan Kabupaten Barito Kuala untuk menjadikan Kabupaten Barito Kuala sebagai daerah sentra perbibitan sapi Bali. Untuk itu Dirjen berpesan agar kemurnian sapi Bali di Ka-bupaten Barito Kuala dipertahankan dan menjaga kondisi sapi Bali yang ada dari serangan penyakit Jembrana melalui vaksinasi. 

Dalam kunjungannya ke Propinsi Kalimantan Selatan, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan juga menyempatkan mengunjungi dan memberikan arahan kepada kelompok peternak sapi potong di Kabupaten Banjar dengan disertai pejabat dari BRI Banjarmasin dalam rangka mendorong agar kelompok peternak dapat dengan mudah mengakses fasilitas skim kredit dalam pemeliharaan sapi potong. 

Kunjungan kerja Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan juga dilakukan ke BPTU-KDI Pelaihari, BPPV Regional V Banjarbaru dan juga ke peternak kambing di Kecamatan Landasan Ulin, Kabupaten Banjar. Dalam kunjungannya ke BPTU-KDI Pelaihari, Dirjen berpesan agar BPTU-KDI meningkatkan manajemen bioskuriti. Peningkatan manajemen bioskuriti ini tidak hanya karena adanya kasus AI pada itik di Jawa, tetapi Dirjen berharap agar manajemen bioskuriti di BPTU dapat menjadi percontohan dalam penerapan bioskuriti pemeliharaan itik. (Sulaxono Hadi, BPPV Regional V Banjarbaru). 

(Sumber : https://ditjennak.deptan.go.id/bppv5/berita-141-dukungan-rencana-barito-kuala-sebagai-sumber-bibit-sapi-bali.html )