|
a. |
Jumlah kasus AI sebanyak 115 kasus di 115 desa (diantara 76.613 desa se-Indonesia) pada 58 Kab/kota di 16 Provinsi, yakni:
1) |
Jawa Timur 22 kasus (Bojonegoro, Mojokerto, Ponorogo, Tuban, Lamongan, Malang, Banyuwangi, Pasuruan, Tulungagung, Probolinggo, Nganjuk dan Pacitan), |
2) |
Lampung 15 kasus (Lampung selatan, Metro, Pesawaran, Bandar Lampung, Waykanan, Tanggamus dan Tulang Bawang), |
3) |
Bali 13 kasus (Buleleng, Bangli, Badung, Gianyar dan Klungkung), |
4) |
Jawa Barat 12 kasus (Banjar, Majalengka, Indramayu dan Tasikmalaya), |
5) |
Riau 9 kasus (Bengkalis, Pekanbaru, Kampar dan Rokan Hilir), |
6) |
Sumatera Selatan 7 Kasus ( Muara Enim), |
7) |
Sulawesi Selatan 7 kasus (Barru, Pinrang, Sinjai dan Sidrap), |
8) |
Jawa Tengah 6 kasus (Kendal, Klaten Demak dan Purworejo), |
9) |
Jambi 6 kasus ( Sarolangun, Jambi dan Batang hari), |
10) |
Banten 5 kasus (Tangerang Selatan, Kota Serang, Cilegon dan Serang), |
11) |
DI Yogyakarta 4 kasus (Bantul, Gunung kidul dan Kulonprogo), |
12) |
Sulawesi Barat 3 kasus (Polewali Mandar dan Majene), |
13) |
Kalimantan Timur 2 kasus (Kutai Timur dan Kota Bontang), |
14) |
Sulawesi Tenggara 2 kasus (Konawe), |
15) |
Sumatera Utara 1 kasus (Humbang Hasundutan) dan |
16) |
Bengkulu 1 kasus (Bengkulu). |
|
b. |
Menyebabkan kematian unggas sebanyak 46.113 ekor (7.181 ekor ayam kampung, 34.577 ekor itik, 700 ekor ayam pedaging, 1938 ekor Puyuh dan 1.717 ekor ayam petelur). |
c. |
Khusus berkaitan perkembangan meningkatnya kasus AI dan kematian itik, berikut hasil monitoring jumlah kematian itik sejak bulan Oktober s/d 31 Januari 2013 sebanyak 292.472 ekor di 90 kab/kota pada 13 provinsi yakni:
1. |
Jawa Tengah 148.466 ekor di 24 kab |
2. |
Jawa Timur 60.526 ekor di 16 kab/kota |
3. |
Jawa Barat 27.052 ekor di 15 kab/kota |
4. |
Lampung 7.758 ekor di 13 kab/kota |
5. |
DIY 8.697 ekor di 5 kab/kota |
6. |
Bali 3.496 ekor di 6 kab/kota |
7. |
Banten 8.331 ekor di 4 kab/kota |
8. |
Riau 2.038 ekor di 1 kab/kota |
9. |
Sumatra Barat 1.497 ekor di 2 kab/kota |
10. |
Sulawesi Selatan 15.254 ekor di 1 kab/kota |
11. |
Sulawesi Barat 1.819 ekor di 1 kab/kota |
12. |
Bengkulu 740 ekor di 1 kab/kota |
13. |
Sulawesi Tenggara 6.798 ekor di 1 kab/kota |
(sumber data SMS Gateway, Laporan Dinas Peternakan Provinsi dan BBV/BPPV, Rekapitulasi data s/d 31 Januari 2013). |
|