• 12 Desember 2019, 09:33 WIB
• /
• Dilihat 3252 kali

Tangerang Selatan,_Di Era Teknologi 4.0 yang dibarengi dengan tuntutan inovasi pelayanan publik, Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan

terus melakukan peningkatan pelayanan pengujian mutu dan sertifikasi obat hewan sebagai upaya menjaga kualitas/mutu obat hewan yang beredar di Indonesia. 

Salah satu upaya itu adalah dengan melakukan inovasi pelayanan menggunakan aplikasi web base dan android yang bernama SIHAPSOH & SIMOHI yang baru diluncurkan pada tanggal 10 Desember 2019 di Tangerang Selatan. 

Menurut Kepala BBPMSOH, Sri Mukartini, SIHAPSOH adalah Sistem Informasi Hasil Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, sedangkan SIMOHI adalah Sistem Informasi Monitoring Mutu Obat Hewan Indonesia. Kedua aplikasi ini diluncurkan untuk memudahkan perusahaan obat hewan dan dinas kabupaten/provinsi dalam mengajukan permohonan pengujian mutu dan sertifikasi obat hewan, mengetahui tahapan proses, dan lama pengujian yang akan dikerjakan. 

"Sebelumnya BBPMSOH juga telah melakukan pelayanan pendaftaran pengujian mutu dan sertifikasi obat hewan melalui e-sampel. Ini adalah pengembangan lanjutan sebagai upaya BBPMSOH meningkatkan layanan publik" jelasnya. 

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Fadjar Sumping Tjatur Rasa dalam kesempatan tersebut menyampaikan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk peningkatan pelayanan mutu obat hewan. Fadjar juga meminta agar BBPMSOH mengutamakan percepatan dan ketepatan pelayanan, sehingga target dapat dicapai. 

"Adanya aplikasi ini merupakan bentuk transparasi dan penghematan waktu layanan yang diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat" ujarnya di hadapan pelaku usaha obat hewan yakni perusahaan obat hewan, Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI) dan dinas kabupaten/provinsi yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan. 

Secara rinci Sri Mukartini kemudian menjelaskan tujuan dari pengembangan SIHAPSOH dan SIMOHI ini, yakni untuk meningkatkan mutu pelayanan publik dengan indikator peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat, dan peningkatan kinerja organisasi dengan indikator Indeks Kinerja Organisasi, terjaminnya mutu obat hewan yang beredar dan meningkatkan daya saing produk denagn indikator meningkatnya ekspor obat hewan.

Adapun fitur utama yang dapat digunakan oleh pelanggan dari aplikasi SIHAPSOH adalah permohonan pengujian mutu dan sertifikasi obat hewan secara online, informasi biaya pengujian sampel dan kode billing tagihan, informasi lama pengujian, informasi hasil pengujian, serta notifikasi tahapan proses pengujian melalui email dan aplikasi android. 

Khusus untuk SIMOHI, aplikasi ini berguna untuk melihat profil mutu obat hewan yang beredar di Indonesia. Aplikasi ini digunakan selain untuk monitoring oleh BBPMSOH juga dapat digunakan oleh dinas peternakan kabupaten/provinsi dan juga oleh para pemangku pengambil kebijakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. 

"Dengan diluncurkannya aplikasi SIHAPSOH & SIMOHI ini, semoga dapat meningkatkan pelayanan kepada masayarakat yang berdampak pada peningkatan kepuasan masyarakat terhadap BBPMSOH" Pungkas Sri Mukartini.

Narahubung:

Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rasa, PhD., 
Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan.

Drh. Sri Mukartini, M.App.Sc., 
Kepala Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan